Usulan perbaikan kualitas pada proses produksi baja tulang polos 24 s-08 di PT. Interworld Steel Millis Indonesia dengan penerapan Metode Fmea (Failure Mode and Analysis) dan Metode Tagguchi
P T. Interworld Steel Mills Indonesia adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi baja beton. Permasalahan yang dimiliki oleh perusahaan adalah tingginya persentase cacat yang dihasilkan proses produksi. Penelitian ini dilakukan berdasarkan data historis pada bulan Agustus hingga Oktober 2016 dan data pengamatan yang dilakukan pada februari hingga april 2017. Dari data historis menghasilkan persentase cacat tertinggi pada produk BJTP 24 S-08 dengan nilai sebesar 5,59%. Selanjutnya yang dilakukan adalah identifikasi produk menggunakan CTQ dan hasilnya adalah overfill, underfill, surface spot, surface crack dan pin hole. Langkah kedua yaitu membuat SIPOC dan selanjutnya Diagram Pareto yang menghasilkan undefill dan overfill sebagai kecacatan dominan sebesar 51,3% dan 35,4%. Kecacatan dominan diidentifikasi menggunakan Diagram Ishikawa untuk mengetahui faktor penyebab berdasarkan man, machine, method dan environment. Langkah selanjutnya adalah menggunakan metode FMEA, dan didapat proses paling berpengaruh menyebabkan kecacatan adalah rolling finishing stand 13-18 dengan nilai RPN tertinggi yaitu 240 dengan penyebab kegagalan yaitu setting mesin pada stand 14 yang belum optimal dan operator tidak tepat mengatur jarak antar roll. Usulan perbaikan untuk mengatasi penyebab permasalahan menggunakan metode Taguchi dengan variable faktor adalah Line Speed, Diameter Roll dan H section, dan variable respon adalah kecacatan underfill. Orthogonal Array (OA) yang digunakan adalah L9 karena masing-masing faktor mempunyai 3 level, hasil yang didapat untuk setting mesin optimal untuk Line Speed sebesar 4,3 m/s, Diameter Roll sebesar 520 mm, dan H Section sebesar 12 mm dan pemberian check sheet.
P T. Interworld Steel Mills Indonesia is a company engaged in the production of steel concrete. Problems owned by the company is the high percentage of defects produced by the production process. This study is based on historical data from August to October 2016 and observation data conducted from February to April 2017. From historical data, the highest defect percentage on BJTP 24 S-08 products with value of 5.59%. Next thing to do is identify the product using CTQ and the result is overfill, underfill, surface spot, surface crack and pin hole. The second step is to make SIPOC and subsequently Pareto Diagram that produces undefill and overfill as dominant disability equal to 51,3% and 35,4%. The dominant disability is identified using Ishikawa Diagram to determine the causal factors based on man, machine, method and environment. The next step is to use FMEA method, and got the most influential process causing defect is rolling finishing stand 13-18 with highest RPN value that is 240 with cause of failure that is setting machine on stand 14 which not yet optimal and operator not exactly set distance between roll. Proposed improvements to address the causes of problems using Taguchi method with variable factors are Line Speed, Roll Diameter and H section, and response variable is underfill disability. Orthogonal Array (OA) used is L9 because each factor has 3 levels, the result obtained for optimal machine setting for Line Speed is 4.3 m / s, Roll diameter is 520 mm, and H Section is 12 mm and giving Check sheet.