DETAIL KOLEKSI

Usulan peningkatan kualitas pada proses rekualifikasi tabung gas 12 kg dengan menerapkan metode six sigma dan failure mode and effect alaysis di PT Suryandra Nusa Bhakti

2.5


Oleh : Ariotejo Buwono

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2012

Pembimbing 1 : Dedy Sugiarto

Pembimbing 2 : Wawan Kurniawan

Subyek : Gas industry;Gas industry - quality improvement - requalification

Kata Kunci : DMAIC, FMEA, RPN, six sigma

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2012_TA_TI_06307046_1_Halaman-Judul.pdf
2. 2012_TA_TI_06307046_2_Bab1.pdf
3. 2012_TA_TI_06307046_3_Bab2.pdf
4. 2012_TA_TI_06307046_4_Bab3.pdf
5. 2012_TA_TI_06307046_5_Bab4.pdf
6. 2012_TA_TI_06307046_6_Bab5.pdf
7. 2012_TA_TI_06307046_7_Bab6.pdf
8. 2012_TA_TI_06307046_8_Bab7.pdf -1
9. 2012_TA_TI_06307046_9_Daftar-pustaka.pdf
10. 2012_TA_TI_06307046_10_Lampiran.pdf

P T Suryandra Nusa Bhakti merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pengisian gas LPG dap rekualifikasi tabung gas 3 Kg, 12 Kg, dan 50 Kg. Pengamatan dilakukan pada proses rekualifkasi tabung gas 12kg. Pada data cacat produk tabung gas 12 Kg bulan januari-maret tahun 2012, diketahui bahwa persentase kecacatan terbesar terdapat pada proses pengecatan dengan nilai DPMO sebesar 39.843 kecacatan per satu juta peluang dengan tingkat sigma 3,26 sigma . Solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah meningkatkan kualitas produk dengan menggunakan metode Six Sigma. Terdapat lima tahapan pada Six Sigma, yaitu Define—Measure—Analyze—Improve-Control (DMAIC). Tahap pertama Define, bertujuan untuk mendefinisikan proses yang akan dilakukan perbaikan. Tahap kedua Measure, bertujuan untuk mengukur level kinerja perusahaan sebelum dilakukan perbaikan. Tahap ketiga Analyze, bertujuan untuk mengetahui penyebab utama kegagalan dari sebuah proses dengan menerapkan metode FMEA yang mengacu pada nilai RPN dari setiap proses. Tahap keempat Improve,tahap ini diawali dengan proses perencanaan usulan perbaikan yang dapat diimplementasi diperusahaan. Tahap Control merupakan tahapan akhir yang bertujuan untuk mengetahui hasil perubahan nilai kecacatan setelah usulan diimplementasi. Usulan yang diimplementasi adalah membuat modul instruksi kerja dan penggantian alat bantu kerja yaitu gerinda listrik dengan mata sikat kawat. Setelah dilakukan implementasi usulan diketahui adanya pengurangan nilai DPMO yaitu sebesar 35.101 kecacatan per satu juta peluang dengan tingkat sigma 3,32 sigma.

P T Suryandra Nusa Bhakti is a company engaged in filling and gas cylinder requalification. Observations were made on the requalification of 12kg gas cylinder. In product defect data of 12 Kg gas cylinders in January-March of 2012, it is known that the largest percentage of defects found in the painting process with a value of DPMO 39 843 defects per one million opportunities with 3.26 sigma sigma level. The solution to overcome these problems is to improve product quality by using Six Sigma. There are five stages in Six Sigma, the Define-Measure-Analyze-Improve-Control (DMAIC). Define the first stage, aims to define the process that will be repaired. Measure the second phase, aims to measure the level of performance of the company prior to the repair. Analyze third stage, aims to determine the main cause of failure of a process by applying FMEA refers RPN to the value of each process. Improve the fourth stage, this stage of the planning process begins with proposed improvements that can be implemented company. Control is the final stage, which aims to determine the results of changes in the value of disability after the proposal is implemented. The proposal is to make the module work instructions and work tool replacement is an electric grinder with a wire brush eye. After the implementation of the proposed be obtained, DPMO value reduction in the amount of 35,101 defects per one million opportunities with 3,32 sigma level.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?