Penerapan metode lean sixsigma pada proses produksi granule dalam mengurangi pemborosan di PT.Aliza Pasific Nusantara
A lizah Pacific Nusantara merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang industri arang dengan menerapkan sistem make to stock dan memiliki pelanggan berupa agen atau pengecer. Permasalahan yang dialami perusahaan saat ini adalah belum dapat mencapai target produksi dan presentase defect perusahaan masih diatas target yaitu 2%. Hal ini terjadi karena adanya waste yang terjadi pada saat proses produksi yaitu pemborosan waktu tunggu dan defect. Penelitian ini bertujuan untuk meminimalisir waste dan meningkatkan kualitas produk. Metode yang digunakan adalah pendekatan Lean manufacturing dan six sigma. Tahapan penelitian mengikuti tahapan DMAIC. Tahap define dilakukan untuk mengidentifikasi permasalahan yang terjadi dengan menggunakan diagram SIPOC dan CTQ. Tahap measure dilakukan untuk mengukur kapabilitas proses dengan menggunakan control chart, perhitungan DPMO dan Sigma kemudian dibuat peta VSM. Nilai DPMO yang diperoleh sebesar 99929.579 satuan dan level sigma sebesar 2,78. Melalui VSM diketahui bahwa MLT untuk proses pembuatan granul sebesar 8085,21 detik dan nilai PCE sebesar 41,48%. Tahap selanjutnya adalah analisis. Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap penyebab cacat dan pemborosan yang terjadi. Alat yang digunakan adalah diagram Ishikawa dan FMEA. Hasil analisis penyebab permasalahan antara lain kualitas bahan baku yang kurang baik, pemeriksaan bahan baku yang kurang baik, bahan baku yang kurang matang dan kerusakan pada mesin. Usulan perbaikan antara lain lembar kerja pemeriksaan bahan baku, pemeriksaan mesin secara berkala dan penambahan peralatan metal separator serta penambahan mesin untuk proses pembakaran.
A lizah Pacific Nusantara is a manufacturing company operating in the charcoalindustry implementing a make to stock system and has customers in the form of agents or retailers. The problem the company currently has is that it cannot achieve production targets and the company\\\'s defect percentage is still above the target of 2%. This occurs because of waste that occurs during the production process, namelywastage of waiting time and defects . This research aims to minimize waste and improve product quality. The method used is the Lean manufacturing and six sigmaapproaches. The research stages follow the DMAIC stages. The define stage is carried out to identify problems that occur using SIPOC and CTQ diagrams. The measure stage is carried out to measure process capability using control charts, DPMO and Sigma calculations and then creating a VSM map. The DPMO value obtained was 99929,579 units and a sigma level of 2,78. Through VSM it is known that the MLT for the granule making process is 8085,21 seconds and the PCE value is 41,48%. The next stage is analysis. At this stage, an analysis is carried outof the causes of defects andwaste that occurs. The tools used are Ishikawa diagramsand FMEA. The results of the analysis of the causes of problems include poor quality of raw materials, poor inspection of raw materials, undercooked rawmaterials and damage to machines. Proposed improvements include raw material inspection worksheets, periodic inspections of machines and the addition of metal separator equipment as well as additional machines for the combustion process.