DETAIL KOLEKSI

Perbaikan kualiatas menggunakan metode six sigma pada produk panel audio car di PT. Toyoplas manufacturing Indonesia


Oleh : Intan Rahmawati

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2021

Pembimbing 1 : Dorina Hetharia

Pembimbing 2 : Debbie Kemala Sari

Subyek : Product - Quality control;Six sigma (Quality control standard)

Kata Kunci : dmaic, fishbone diagram, fmea, fta, six sigma

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2021_TA_STI_063001700064_Halaman-Judul.pdf
2. 2021_TA_STI_063001700064__Lembar-Pengesahan.pdf
3. 2021_TA_STI_063001700064_Bab-1_Pendahuluan.pdf
4. 2021_TA_STI_063001700064_Bab-2_Tinjauan-Pustaka.pdf
5. 2021_TA_STI_063001700064_Bab-3_Metodologi-Penelitian.pdf
6. 2021_TA_STI_063001700064_Bab-4_Analisis-dan-Pembahasan.pdf
7. 2021_TA_STI_063001700064_Bab-5_Kesimpulan.pdf
8. 2021_TA_STI_063001700064_Daftar-Pustaka.pdf
9. 2021_TA_STI_063001700064_Lampiran.pdf

P T. Toyoplas Manufacturing Indonesia adalah perusahaan manufaktur yang bergerak dibidang injeksi plastik, memproduksi berbagai jenis part automotive, car audio, dan mechanic electronics. Permasalahan yang terjadi adalah tingkat kecacatan produk Panel Audio Car tinggi dan melebihi batas toleransi perusahaan, yaitu 3%. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan mengurangi tingkat kecacatan Panel Audio Car menggunakan metode Six Sigma tahapan Define, Measure, Analyze, Improve, Control. Tujuh Critical to Quality, yaitu Dirty, Broken, Gas Mark, Material Chip, Flashes, Scratch, dan Flow Mark. Terdapat 24489.8 kemungkinan produksi Panel Audio Car menghasilkan kegagalan setiap satu juta kesempatan dan tingkat sigma 3.47 sigma, berarti bahwa proses produksi Panel Audio Car berada di atas rata-rata nilai sigma industri di Indonesia. Didapatkan 80% kecacatan paling dominan adalah Dirty, Flow Mark, dan Scratch. Dibuat fishbone diagram dan Failure Mode and Effect Analysis, didapatkan nilai Risk Priority Number tertinggi dari kegagalan Dirty, Flow Mark, dan Scratch, yaitu 336, 280, dan 252. Berdasarkan Fault Tree Analysis, nilai probabilitas tertinggi penyebab kegagalan adalah jadwal pembersihan tidak dijalankan sesuai arahan perusahaan yaitu 0.45, operator kurang menjalankan Standar Operasional Prosedur dengan benar yaitu 0.3, dan tidak terdapat aturan untuk peletakkan produk yaitu 0.35. Diberikan usulan perbaikan pembersihan mesin secara harian dengan menggunakan form sebagai alat control, mengadakan pelatihan untuk operator setiap 3 bulan sekali, dan SOP untuk peletakkan produk. Implementasi usulan perbaikan dilakukan selama 6 hari, diperoleh nilai DPMO dan tingkat sigma sebesar 21768.71 dan 3.52 sigma. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan nilai DPMO sebesar 2721.09 dan peningkatan nilai sigma sebesar 0.05 sigma.

P T. Toyoplas Manufacturing Indonesia is a manufacturing company engaged in the plastic injection business, produces various types of automotive parts, car audio, and mechanic electronics. The problem that occurs in the company is the high level of defects in Car Audio Panel products, which exceeds the company's tolerance limit, which is 3%. This study aims for quality improvement and reduces the level of defect of Car Audio Panel using the Six Sigma method with the stages Define, Measure, Analyze, Improve, Control (DMAIC). Seven Critical to Quality criteria identified, namely Dirty, Broken, Gas Mark, Material Chip, Flashes, Scratch, and Flow Mark. The DPMO values and the sigma levels were 24489.8 and 3.47 sigma. It is found that 80% of the most dominant defects are Dirty, Flow Mark, and Scratch. Fishbone diagrams and Failure Mode and Effect Analysis, obtain the highest Risk Priority Number value for Dirty, Flow Mark, and Scratch failure mode, with values of 336, 280, and 252 respectively. Based on the Fault Tree Analysis, the high occurrence failure mode includes the cleaning schedule is not carried out according to company directions, with a probability value of 0.45, the operator is not running the correct standard operational procedure, with value 0.3, and there are no rules for product placement, with value 0.35. Recommendations for improvements were given such as daily cleaning of machines using a form as a control tool, holding training for operators every 3 months, and SOPs for product laying. The implementation of the improvement suggestion was carried out for 6 days, it generates DPMO values and sigma levels of 21768.71 and 3.52 sigma. Thus, it can be concluded that the decrease in the DPMO value is 2721.09 and the increase in the sigma value is 0.05 sigma.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?