Perbaikan kualitas kemasan primer obat cfx dengan pendekatan six sigma dan metode fuzzy analytical hierarchy process di PT. Xyz
P T. XYZ merupakan perusahaan farmasi yang memproduksi berbagai jenis obat generik untuk mengobati alergi, sistem imun, endokrin dan metabolisme tubuh, dan lain-lain. Salah satu produk yang paling banyak diproduksi adalah produk CFX dan dalam proses produksinya, terdapat permasalahan kecacatan dilihat dari data persentase cacat rata-rata 1.01% dan fluktuatif naik turun tiap bulannya sehingga diperlukan perbaikan pengendalian kualitas karena perusahaan dibawah 1%. Perbaikan dilakukan menggunakan metode six sigma dengan metodologi DMAIC. Pada tahapan define dibuat diagram SIPOC dan identifikasi Critical to Quality. Pada tahap measure dilakukan pembuatan peta kendali c dan perhitungan nilai DPMO dan tingkat sigma. Nilai DPMO sebesar 25.030 dan tingkat sigma sebesar 3.459. Pada tahap analyze dibuat Diagram Pareto untuk menentukan jenis kecacatan terbesar dan jenis kecacatan terbesar adalah pocket kosong, cacat coding, dan tablet mepet. Kemudian dianalisis sebab dan akibat dengan Diagram Ishikawa, dan FMEA untuk menentukan prioritas dari faktor kegagalan berdasarkan nilai RPN yang tertinggi. Nilai RPN tertinggi adalah untuk jenis kegagalan pocket kosong dengan nilai RPN sebesar 36. Pada tahap improve dilakukan pemilihan usulan perbaikan menggunakan metode Fuzzy AHP berdasarkan bobot tertinggi yang akan diimplementasikan pada tahap control. Usulan perbaikan yang akan diimplementasikan untuk memperbaiki kualitas adalah melakukan pembersihan harian jalur tablet pada mesin stripping dan pelatihan operator rutin setiap bulannya. Berdasarkan hasil implementasi usulan perbaikan terjadi peningkatan sigma dari 3.459 menjadi 3.812 yang artinya meningkat sebanyak 0.353.
P T. XYZ is a pharmaceutical company that produces various generic drugs to treat allergies, immune diseases, endocrine disorders and reinforce body metabolism, and others. One of the most widely produced products is the CFX product and in the production process, there are defects problems as seen from the average defect percentage of 1.01% which fluctuates up and down every month, therefore in need of efforts to improve quality control because the company’s target is 1% using the six sigma method with the DMAIC methodology. On the define stage, the SIPOC diagram and the identification of CTQ are made. On the measure stage, a c-control chart is made and the calculation of the DPMO value and sigma level is carried out. The DPMO value is 25,030 and the sigma level is 3,459. On the analyze stage, a Pareto diagram is made to determine the largest type of defect and the largest type of defect is empty pockets, coding defects, and tight tablets. Then, the cause and effect is analyzed using the Ishikawa Diagram, while the priority of the failure factor based on the highest RPN value is determined with FMEA. The highest RPN value is for the empty pocket failure type with an RPN value of 36. On the improve stage, the selection of improvement proposals is carried out using the FAHP method based on the highest weight that will be implemented in the control stage. Suggestions for improvements that will be implemented to improve quality include cleaning the tablet line on the stripping machine daily and monthly operator training. Based on the implemented suggestions for improvement, there is an increase in the sigma level from 3.459 to 3.812, which is increased by 0.353..