Usulan perbaikan pada proses produksi perakitan produk ABC dengan Metode Lean Six Sigma di PT. XYZ
S emakin berkembangnya dunia industri otomotif di Indonesia menyebabkan banyak perusahaan otomotif berusaha meningkatkan kinerjanya. Oleh karena itu, PT. XYZ sebagai salah satu perusahaan perakitan dari PT. ASTRA INTERNATIONAL, Tbk yang memproduksi merek Q merasa perlu untuk melakukan perbaikan pada lini produksinya agar dapat mencapai kepuasan pelanggan (PT. ADM). Untuk mencapai kecepatan produksi dan kualitas produk yang lebih baik, maka dilakukan penelitian dengan menggunakan Lean Six Sigma.Dari 13 macam produk yang ada pada lini produksi merek Q, dilakukanpemilihan produk untuk penelitian ini. Pemilihan produk dilakukan dengan membandingkan jumlah cacat claim terbanyak dari seluruh produk yang ada. Dari data cacat yang telah dikumpulkan, dipilih Produk ABC yang akan menjadi fokus penelitian.Dalam usaha memperbaiki proses produksi Produk ABC dengan pendekatanLean Six Sigma, mula-mula dilakukan penggambaran keadaan di perusahaan saat ini. Untuk itu, dilakukan pembuatan Peta Aliran Proses dan Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan serta pengidentifikasian terhadap kegiatan Value Added dan Non-Value Added yang dilanjutkan dengan pembuatan Value Stream Mapping dan perhitungan Process Cycle Efficiency (PCE) dan Process Velocity. Di samping itu, pengukuran terhadap kualitas produk mula-mula dilakukan dengan membuat Peta P dan kemudian menentukan karakteristik yang penting terhadap kualitas menurut konsumen atau CTQ (Critical to Quality) yang dilanjutkan dengan menghitung nilai DPMO dan tingkat sigma.Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan, didapatkan bahwa PCE perusahaanadalah sebesar 33,25% dengan kecepatan proses adalah sebesar 2,78 tahap/jam. Selain itu, nilai DPMO adalah sebesar 4450,1 ldan tingkat sigma perusahaan saat ini hanya mencapai 4, 1159 sigma, belum mencapai 6 sigma yang diharapkan. Oleh karena itu, dilakukan analisis terhadap permasalahan yang ada menggunakan Diagram Sebab Akibat (Diagram Ishikawa) dan Diagram 5 Why untuk memberikan usulan perbaikan.Dari berbagai usulan perbaikan yang ada, implementasi yang dilakukan adalah penggunaan alat antikesalahan (poka-yoke) untuk menghindari terjadinya cacat dan mempersingkat waktu proses. Setelah implementasi dilakukan, ternyata terjadi peningkatan peningkatan nilai PCE menjadi 36,78% dan kecepatan proses menjadi 3,21 tahap/jam. Selain itu, nilai DPMO meningkat menjadi 818,45 dan tingkat sigma menjadi 4,6493.
T he tight competition in automotive industry in Indonesia cause many automotive companies try to increase their performance. PT. XYZ as part of PT. ASTRA INTERNATIONAL, Tbk wants to improve their production line in order to achieve high customer satisfaction. Lean Six Sigma is used as a methodology in this research to increase the production speed and the quality of product.Product that is examined in this research is ABC product which is one ofthirteen products from Q brand. The Q brand is product that produced by PT ADM but some parts are assembled in PT XYZ. ABC product is chose for this research because this product has the highest defect claim when comparing defect data from all products.Improving production process of ABC product by using Lean Six Sigma, firstly we must know the current condition of the process. There are some tools that used to draw the current condition. They are Process Flow Mapping, Left Hand and Right Hand Mapping, and Value Stream Mapping which is used to identify Value Added process and Non-Value Added process then metric of Process Cycle efficiency and Process Velocity. In order to measure the quality, P Mapping, DPMO Value and Sigma Level are used to draw the quality condition of product. Considering the consumer's needs will help to improve the product quality and generating some aspects that Critical To Quality is the best way to locate the improvement.Based on the result from measurement, so the production process conditions are33,25% for process cycle efficiency, 2,78 rate/hour for process velocity and the quality condition are 4450, 11 for DPMO and 4, 1159 for sigma level. Summarizing the result explains that the condition of the company isn't good enough. Now, some tools to analyze the condition is required. The tools are Ishikawa diagram and Five Why diagram, which are used to find the main problems and generate some ideas to solve.The implementation is done by using Mistake Proofing (Poka-yoke), so that itcan avoid the defect and make the production process faster. After the implementation, some parameters are measured again and the results are changing to 36,78% for process cycle efficiency and 3,21 rate/hour for process velocity. Besides, the quality value is increase to 818,45 for DPMO value and 4,6493 for sigma level.