Simulasi produksi dengan perangkat lunak dari hasil laboratorium injeksi kimia alkaline surfactant polymer
D i dalam dunia perminyakan dikenal dengan banyaknya persamaan, persamaan eksplisit maupun persamaan iterasi serta perhitungan yang digunakan dalam penentuan reservoir, pemboran, maupun produksi. Maka dari itu, diperlukan aplikasi software untuk mempermudah perhitungan dan penyelesaian suatu permasalahan. Dengan adanya pemrograman, penggunaan persamaan yang cukup banyak itu dapat dikerjakan dengan lebih mudah.Enhanced Oil Recovery (EOR) adalah metode untuk meningkatkan recovery factor minyak, salah satunya dengan menyuntikkan bahan kimia ke dalam reservoir, dalam penelitian ini menggunakan Alkaline-Surfactan-Polymer. Pada penelitian ini, data diambil dari percobaan laboratorium, kemudian dilakukan simulasi reservoir untuk mencocokkan Recovery Factor dari percobaanTujuan penelitian ini untuk melakukan simulasi menggunakan data hasil uji laboratorium dengan pemodelan coreflood dengan menentukan komposisi Alkaline-Surfactan-Polymer yang dapat memproduksi minyak secara optimal. Studi ini menggunakan alat simulasi CMG 2015, menggunakan data dari makalah yang berjudul “Nonionic Surfactant to Enhance the Performances of Alkaline– Surfactant–Polymer Flooding with a Low Salinity Constraint†yang ditulis oleh Shabrina Sri Riswati dkk. Tahap pertama yaitu pengolahan data makalah hasil uji laboratorium untuk di input ke dalam simulasi. Kemudian dilakukan inisialisasi dari data makalah dengan data simulasi berdasarkan hasil running. Setelah inisialisasi dari simulasi sudah match dengan hasil dari laboratorium selanjutnya dilakukan uji sensitivitas. Dilakukan skenario sensitivitas alkalin-surfaktan-polimer dengankonsentrasi alkalin; 0%, 0,1%, 0,2%, 0,3%, 0,4%, 0,5%, 0,6%, konsentrasisurfaktan; 0%, 0,05%, 0,15%, 0,25%, 0,35%, 0,45%, dan konsentrasi polimer; 0%,0,05%, 0,15%, 0,25%, 0,35%, 0,45%. Hasil penelitian ini menunjukkan recovery factor yang paling bagus adalah konsentrasi alkaline pada 0,4% mendapatkan recovery factor sebesar 80,87%, konsentrasi surfaktan pada 0,05% mendapatkan recovery factor sebesar 73,79%, dan konsentrasi polimer pada 0,05% mendapatkan recovery factor sebesar 73,88%.
I n the petroleum world, there are many equations, explicit equations and iteration equations and calculations used in reservoir determination, drilling, and production. Therefore, software applications are needed to facilitate the calculation and resolution of a problem. With programming, the use of quite a lot of equations can be done more easily.Enhanced Oil Recovery (EOR) is a method to increase oil recovery factor, one of which is by injecting chemicals into the reservoir, in this study using Alkaline-Surfactan-Polymer. In this study, data was taken from laboratory experiments, then reservoir simulations were carried out to match the recovery factor from the experiment.The purpose of this study is to simulate using laboratory test data with coreflood modeling by determining the Alkaline-Surfactant-Polymer composition that can produce oil optimally. This study uses CMG 2015 simulation tools, using data from a paper entitled \\\"Nonionic Surfactant to Enhance the Performances of Alkaline-Surfactant-Polymer Flooding with a Low Salinity Constraint\\\" written by Shabrina Sri Riswati et al. The first stage is processing paper data from laboratory tests to be input into the simulation. Then the initialization of paper data is carried out with simulation data based on the results of running. After the initialization of the simulation has matched the results from the laboratory, then the sensitivity test is carried out. The alkaline-surfactant-polymer sensitivity scenario was carried out with alkaline concentration; 0%, 0,1%, 0,2%, 0,3%, 0,4%, 0,5%, 0,6%, surfactantconcentration; 0%, 0,05%, 0,15%, 0,25%, 0,35%, 0,45%, and polymerconcentration; 0%, 0,05%, 0,15%, 0,25%, 0,35%, 0,45%. The results of this study show that the best recovery factor is the alkaline concentration at 0,4% getting a recovery factor of 80,87%, the surfactant concentration at 0,05% getting a recovery factor of 73,79%, and the polymer concentration at 0,05% getting a recovery factor of 73,88%.