DETAIL KOLEKSI

Evaluasi dan usulan perbaikan tata letak dan material handling di PT. Indraloka Binakarya Ika untuk mencapai target produksi dengan menggunakan metode pairwaise exchangedan simulasi method


Oleh : Farisa Mutiara

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2012

Pembimbing 1 : Purwadi Moengin

Pembimbing 2 : Winnie Septiani

Subyek : Material Handling;Textile industry;Production control;Simulation methods

Kata Kunci : layout and material handling, production target, pairwaise method exchanged and simulation

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2012_TA_TI_06308022_1_Halaman-Judul.pdf
2. 2012_TA_TI_06308022_2_Bab1.pdf
3. 2012_TA_TI_06308022_3_Bab2.pdf
4. 2012_TA_TI_06308022_4_Bab3.pdf
5. 2012_TA_TI_06308022_5_Bab4.pdf
6. 2012_TA_TI_06308022_6_Bab5.pdf
7. 2012_TA_TI_06308022_7_Bab6.pdf
8. 2012_TA_TI_06308022_8_Daftar-Pustaka.pdf
9. 2012_TA_TI_06308022_9_Lampiran.pdf

P T. Indraloka Binakarya lka adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi tekstil yang menghasilkan pakaian batik. Produk yang diteliti pada PT. Indraloka Binakarya Ika adalah pakaian batik pria dan wanita. Permasalahan yang dihadapi perusahaan adalah hasil produksi belum dapat mencapat target produksi yang ditentukan. Target produksi baju batik pria 464 unit dan baju batik wanita 374 unit. Pengamatan awal melakukan pengukuran jarak antar departemen dan mengamati waktu perpindahan yang cukup besar dikarenakan penggunaan material handling berupa manual. Untuk mengetahui permasalahan alat material handling yang ada pada PT. Indraloka Binakarya Ika dilakukan identifikasi masalah dengan menggunakan Material Handling Checklist. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan perbaikan tata letak pabrik dan mengevaluasi sistem material handling yang ada dan memberikan usulan perbaikan terhadap jenis alat material handling yang sedang berjalan agar hasil produksi pada PT. Indraloka Binakarya Ika dapat meningkat dan dapat memenuhi target produksi. Dapat disimpulkan bahwa permasalahan yang paling mempengaruhi tidak tercapainya target produksi adalah peletakan departemen yang tidak teratur dan penggunaan alat material handling yang tidak maksimal, sehingga perlunya dilakukan perbaikan terhadap layout pabrik dan perbaikan terhadap jenis alat material handling. Metode yang digunakan tntuk menyelesaikan masalah layout yaitu metode pairwise exchange. Metode yang digunakan selanjutnya adalah dengan metode simulasi. Variabel terkontrol adalah tata letak mesin dan stasiun dalam pembuatan konveksi baju batik, jenis dan jumlah material haildling yang digunakan, jumlah mesin, jumlah operator, dan jarak antar departemen. Sedangkan untuk variabel input adalah waktu proses produksi tiap operasi, waktu perpindahan, jalannya proses produksi. Variabel respon yang diamati pada penelitian ini adalah kapasitas produksi baju batik pria dan wanita dalam jangka waktu satu bulan. Bentuk-bentuk perubahan yang dilakukan adalah perbaikan tata letak, penmbahan jumlah mesin dan operator, perubahan jenis material handling, penambahan jumlah material handling. Untuk usulan I diperoleh baju batik pria 390 unit dan baju batik wanita 308 unit. Usulan II diperoleh baju batik pria 385 unit dan baju batik wanita 311 unit. Usulan III diperoleh baju batik pria 432 unit dan baju batik wanita 312 unit. Hasil yang diperoleh dari model usulan IV untuk baju batik pria 480 unit sedangkan untuk baju batik wanita 378 unit. Jika dilibandingkan dengan model awal dimana baju batik pria 402 unit dan baju batik wanita 329 unit. Dilihat dari tercapainya target produksi maka model usulan IV yang terbaik.

P T. Indraloka Binakarya lka is a company engaged in the production of textiles that produce batik clothes. Products studied at PT. Indraloka Binja Ika is a men's and women's batik clothes. The problem faced by the company is that the production has not been able to reach the specified production target. Target production of batik clothes 464 men and women batik clothes 374 units. Initial observations made the measurement of distance between departments and observed the time of large displacement due to the use of material handling in the form of manual. To know the problem of material handling tools available at PT. Indraloka Binakarya Ika done identification problem by using Material Handling Checklist. This study aims to improve the layout of the plant and evaluate the existing material handling system and provide proposed improvements to the type of material handling tools that are running for the results of production at PT. Indraloka Binja Ika can be increased and can meet production targets. It can be concluded that the problems that most influence the achievement of the production targets are the irregular deployment of departments and the use of material handling tools that are not maximal, so the need for improvement on the layout of the factory and the improvement of the material handling tool type. The method used to solve the layout problem is pairwise exchange method. The method used next is by simulation method. Controlled variables are machine and station layout in making batik convection, type and amount of haildling material used, number of machines, number of operators, and distance between departments. As for the input variables is the production process of each operation, time of movement, the course of production process. The response variable observed in this research is the production capacity of men and women batik clothes within one month. The forms of changes made are the improvement of the layout, penmbahan number of machines and operators, change the type of material handling, the addition of material handling amount. For the proposal I obtained a man's batik clothes 390 units and 308 units of batik women's clothing. Proposed II obtained batik clothes 385 units of men and women's batik clothes 311 units. Proposed III obtained batik clothes 432 units of men and women batik clothes 312 units. The results obtained from the proposed model IV for men's batik clothes 480 units while for women's batik clothes 378 units. If dilibandingkan with early models in which the batik clothes 402 men and women batik clothes 329 units. Judging from the achievement of production targets the best model IV proposal.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?