Perancangan model simulasi lini produksi baja billet untuk mencapai target produksi pada PT. Xyz
P T. XYZ merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi baja billet dan bajatulangan beton atau yang biasa disebut dengan besi beton. Produk baja billet merupakanproduk yang paling sering diproduksi dengan target 40000 unit perbulan, namun dalamrealisasinya seringkali tidak tercapai. Oleh karena itu perlu dilakukan evaluasi danperbaikan pada lini produksi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi lini produksibaja billet pada PT. XYZ menggunakan model simulasi dan memberikan usulan perbaikandengan melakukan simulasi berdasarkan alternatif-alternatif skenario untuk mencapaitarget produksi.Tahapan penelitian yang dilakukan meliputi analisis sistem yang ada sekarang,perancangan model awal, running model simulasi serta replikasi, verifikasi dan validasimodel, perbaikan sistem, eksperimen model, verifikasi, validasi dan memberikan usulan.Setelah dilakukan analisis pada hasil simulasi sistem nyata dilakukan perbaikan sistemdengan menggunakan metode kerja. Langkah pertama yang dilakukan adalahmengidentifikasi area kerja yang memiliki kekurangan kebutuhan waktu dan didapatkan 2area yang mengalami kekurangan yaitu Electric Arc Furnace (EAF), dan ContinuousCasting Machine (CCM). Kemudian dibuat perbaikan berdasarkan hasil general reportdengan mengubah parameter, yaitu jumlah hari kerja dan jam kerja kerja. Setelah itudibuat peta pekerja dan mesin untuk mengidentifkasi operator yang idle dan meningkatkanutilitas operator. Hasil analisis perhitungan dan penjabaran hasil general report danperbaikan metode kerja pada simulasi model awal akan menghasilkan parameter yangdapat diubah dalam pembangunan model simulasi usulan dengan eksperimen model.Hasil penelitian menunjukkan target produksi dapat tercapai dengan model usulanyaitu penggabungan skenario penambahan jam kerja, material handling, dan operator. Dari8 skenario yang dijalankan terdapat tiga model usulan yang dapat mencapai targetproduksi. Skenario 5 atau model usulan 1 adalah penambahan 1 jam pada setiap shift kerja,penambahan 2 hari kerja sebagai jam lembur dan penambahan 1 material handling crane.Model usulan 1 dapat menghasilkan unit produksi sebanyak 41360 unit dan meningkat3,28% dari target produksi. Skenario 7 atau model usulan 2 adalah penambahan 1 jam padasetiap shift kerja, penambahan 2 hari kerja sebagai jam lembur dan pengurangan 1 operatorEAF dan 1 operator CCM. Hasil penggabungan skenario tersebut dapat menghasilkan unitproduksi sebanyak 42400 unit dan meningkat sebanyak 5,26% dari target produksi.Skenario 8 atau model usulan 3 adalah penambahan 2 hari kerja sebagai jam lembur,penambahan 1 material handling crane, dan pengurangan 1 operator EAF dan 1 operatorCCM. Penggabungan skenario dapat mencapai target produksi yaitu 43440 unit danmeningkat sebanyak 7,92% dari target produksi. Berdasarkan uji Bonferroni, model usulan3 adalah model usulan terbaik karena menghasilkan output terbesar dan memiliki selisihterbesar dibandingkan model usulan lainnya.Kata kunci: simulasi, target produksi, perbaikan metode kerja.
P T. XYZ is a manufacturing company that produces billet steel and concretereinforcement steel or commonly referred to as iron concrete. Billet steel products are themost commonly produced products with a target of 40000 units per month, but inrealization are often not achieved. It is therefore necessary to evaluate and improve on theproduction line. The purpose of this research is to evaluate billet steel production line atPT. XYZ uses a simulation model and proposes improvements by simulating alternatescenarios to achieve production targets.The stages of the research include the current system analysis, initial model design,simulation model running and replication, model verification and validation, systemimprovement, model experiments, verification, validation and suggestions. After analyzingthe simulation result of real system done by system improvement using work method. Thefirst step is to identify the work area that has shortage of time requirement and get 2 areasthat have deficiency that is Electric Arc Furnace (EAF), and Continuous Casting Machine(CCM). Then made improvements based on general report results by changing theparameters, namely the number of working days and hours of work. Thereafter, workersand engine maps are created to identify idle operators and increase operator utility. Theresult of calculation and elaboration of general report result and improvement of workmethod in initial model simulation will produce parameter that can be changed in thedevelopment of model of proposal simulation with experiment model.The results showed that production targets can be achieved with the proposed modelthat is merging scenarios of additional hours of work, material handling, and operators. Ofthe 8 scenarios implemented there are three models of proposals that can achieveproduction targets. Scenario 5 or the proposed model 1 is the addition of one hour on everyshift, adding 2 working days as overtime and adding 1 material handling crane. Proposedmodel 1 can produce 41360 units of production units and increased 3.28% of productiontargets. Scenario 7, or the proposed model 2 is the addition of one hour on every shift,adding 2 working days as overtime and reduction 1 EAF operators and one operator CCM.The combined result of the scenario can produce a production unit of 42400 units andincreased by 5.26% of the production target. Scenario 8 or the proposed model 3 is theaddition of 2 working days as overtime hours, adding 1 material handling crane, and areduction of 1 EAF operators and one operator CCM. The combination of scenarios canreach the production target of 43440 units and increase by 7.92% of the production target.Based on the Bonferroni test, proposal model 3 is the best proposed model because itproduces the largest output and has the largest difference compared to other proposedmodels