DETAIL KOLEKSI

Evaluasi dan usulan perbaikan kapasitas untuk mencapai target produksi dengan menggunakan metode theory of constraint dan simulasi pada divisi final shop di PT. Topjaya Antariksa Elektronics


Oleh : Jessica Christie Paune

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2015

Pembimbing 1 : Purwadi Moengin

Subyek : Manufacturing industry;Production - process

Kata Kunci : theory of constraints, bottleneck, production targets

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2015_TA_TI_06311047_Halaman-Judul.pdf
2. 2015_TA_TI_06311047_Bab-1.pdf
3. 2015_TA_TI_06311047_Bab-2.pdf
4. 2015_TA_TI_06311047_Bab-3.pdf
5. 2015_TA_TI_06311047_Bab-4.pdf
6. 2015_TA_TI_06311047_Bab-5.pdf
7. 2015_TA_TI_06311047_Bab-6.pdf
8. 2015_TA_TI_06311047_Daftar-Pustaka.pdf
9. 2015_TA_TI_06311047_Lampiran.pdf

P T. Topjaya Antariksa Electronics merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri manufaktur dan distribusi peralatan rumah tangga. Produk yang diteliti adalah produk utama yang dihasilkan PT. Topjaya Antariksa Electronics yaitu lemari es (refrigerator). Permasalahan yang dialami oleh perusahaan adalah kapasitas produksi yang kurang memadai untuk mencapai target produksi yang ditentukan. Masalah ini disebabkan karena proses produksi tidak berjalan dengan lancar (terdapat area/stasiun kerja yang mengalami bottleneck), dimana target produksi untuk produk lemari es (refrigerator) perminggunya adalah sebanyak 6890 unit, sedangkan hasil produksi pada saat ini adalah sebanyak 5671 unit per minggu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Theory Of Constraints dan Simulasi. Dan hasil perhitungan Theory Of Constraints menunjukkan area bending, area caping, area relay dan area ass door mengalami bottleneck yaitu dengan kurangnya 1 operator pada masing ± masing area tersebut, sedangkan area compressor dan area capilary yang merupakan area non-bottleneck memiliki kelebihan 2 operator dan 1 operator. Sedangkan dan hasil simulasi model awal menghasilkan 5671 unit lemari es per minggu. Dan hasil perhitungan din simulasi dilakukan pula pengembangan model-model skenario dan semua kemungkinan sebagai pertimbangan model usulan. Dan 9 skenario yang ada didapat 4 model usulan. Dari keempat model usulan tersebut dilakukan analisis biaya untuk menent an keuntungan dan penerapan setiap model usulan. Berdasarkan pada perbandingan output produksi, persentase utilitas operator dan keuntung didapat dari setiap model usulan, didapat model usulan terbaik yaitu model usul IV yaitu dengan melakukan penambahan 1 operator baru pada area bending dan melakukan pemindahan 2 operator pada area compressor yaitu 1 operator pada area caping dan 1 operator dari area relay serta melakukan pemindahan 1 operator dan area capillary ke area ass door. Pada m del usulan IV ini menghasilkan output produksi sebanyak 8387 unit per ming an keuntungan penerapan sebesar Rp.3.530.165.000 serta menghasilkan persentase rata - rata utilitas operator sebesar 78.02%.

P T. Topjaya Antariksa Electronics is a company engaged in manufacturing and distribution of household appliances. The product under study is the main product produced by PT. Topjaya Antariksa Electronics is refrigerator (refrigerator). The problem experienced by the company is the insufficient production capacity to achieve the specified production target. This problem is caused by the production process is not running smoothly (there are bottleneck areas / workstations), where the production target for refrigerator products is 6890 units, while the current production is 5671 units per week. The method used in this research is Theory Of Constraints and Simulation. And the results of Theory of Constraints calculation shows bending area, caping area, relay area and ass door area experiencing bottleneck that is with the lack of 1 operator in each area, while compressor area and capilary area which is non-bottleneck area has excess of 2 operators and 1 operator. While the initial model and simulation results produce 5671 units of refrigerator per week. And the calculation result of simulation is also done development of scenario model and all possibilities as consideration of proposal model. And 9 scenarios that have got 4 model proposal. From the four models of the proposal, a cost analysis is done to determine the profit and application of each proposed model. Based on the comparison of production output, the percentage of utility operator and the profit is obtained from each proposed model, the best proposed model is proposed IV model that is by adding 1 new operator in the bending area and transferring 2 operators in the compressor area ie 1 operator in the caping area and 1 operator from the relay area as well as transferring 1 operator and capillary area to ass door area. In m del IV this proposal resulted in production output as much as 8387 units per ming an implementation profit of Rp.3.530.165.000 and resulted the average percentage of operator utility equal to 78.02%.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?