L ATAR BELAKANG Musculoskeletal disorders (MSDs) merupakan salah satu penyakit akibat kerja yang paling banyak ditimbulkan dan menjadi masalah utama diberbagai negara. Keluhan MSDs dapat terjadi akibat postur tubuh dalam bekerja yang tidak ergonomis. Beberapa penelitian menunjukan bahwa postur tubuh yang tidak ergonomis ini akan menyebabkan stres mekanik lokal pada otot, ligamen dan persendian yang akan mengakibatkan timbulnya cedera. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara postur kerja dengan keluhan MSDs terutama pada pekerja furnitur. METODE Penelitian menggunakan studi observasional dengan desain potong lintang yang mengikutsertakan 60 pekerja furnitur yang berada di Kelurahan Oesapa Kota Kupang. Data dikumpulkan dengan cara wawancara menggunakan kuesioner yang meliputi karakteristik responden dan keluhan MSDs. Pengukuran postur kerja untuk menentukan tingkat risiko pekerjaan dengan menggunakan metode Rapid Entire Body Assessment (REBA). Analisis data dengan menggunakan SPSS for Windows versi 17.0.HASIL Hasil penelitian menunjukan bahwa keluhan MSDs menyerang 45 pekerja (75%). Adapun hasil uji chi square yang menunjukan bahwa postur kerja mempunyai hubungan yang bermakna dengan keluhan MSDs (p=0,000). Karakteristik responden yang memiliki hubungan bermakna dengan keluhan MSDs antara lain masa kerja(p=0,007), kebiasaan merokok (p=0,019) dan kebiasaan olahraga (p=0,030). KESIMPULAN Penelitian ini mununjukan postur kerja yang buruk dengan tingkat risiko pekerjaan yang semakin tinggi akan berdampak pada timbulnya keluhan MSDs. Selain postur kerja, masa kerja, kebiasaan merokok serta kebiasaan olahraga juga turut berpengaruh terhadap timbulnya keluhan MSDs. Oleh karena itu disarankan kepada pekerja untuk melakukan perubahan postur kerja menjadi lebih ergonomis untuk dapat mengurangi dampak terjadinya keluhan MSDs.