Pengomposan limbah kopi instan dengan menggunakan cacing tanah
P abrik kopi instan PT Torabika menghasilkan limbah ampas kopi ± 50 ton/hari, limbah tersebut belum dimanfaatkan secara optimal, hanya ditumpuk disuatu tempat. Hal ini dapat menyebabkan terganggunya estetika lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah memanfaatkan limbah ampas kopi instan untuk kompos dengan menggunakan cacing tanah. Pada percobaan ini dilakukan pengamatan, seperti perubahan temperatur, kelembaban, pH, rasio C/N dan bobot cacing tanah selama proses pengomposan. Vermikompos yang dihasilkan dievaluasi kualitasnya dan dibandingkan dengan kompos dipasaran. Proses pengomposan meliputi persiapan bahan kompos dan pengamatan proses pengomposan. Pada persiapan bahan kompos dibuat beberapa perbandingan bahan kompos seberat 1 kg dengan perbandingan 75 % limbah kopi instan, 50 % limbah kopi instan dan 25 % limbah kopi instan, masing-masing 9 wadah dengan cacing tanah dan 9 wadah tanpa cacing tanah. Selain itu disiapkan pula cacing tanah jenis Eisenia foerida yang berumur ± 2 bulan seberat 25 gr untuk setiap wadah. Pada proses pengomposan pemeraman dilakukan selama 2 minggu dan dilanjutkan dengan pengomposan selama minggu. Parameter-parameter yang diamati selama pengomposan temperatur, kelembaban, yang diukur setiap hari dan parameter pH, rasio C/N dan bobot cacing tanah,yang diukur setiap minggu.Hasil penelitian ini adalah limbah kopi instan dengan campuran kotoran sapi 25 %, 50% dan 75 % dengan bantuan cacing tanah jenis Eisenia foerida dalam waktu 5 minggu dapat menghasilkan vermikompos dan kualitasnya dapat mengimbangi kompos-kompos yang dijual dipasaran. Vermikompos dengan kualitas optimal diperoleh dari campuran limbah kopi tidak lebih dari 50 %, dan karakteristik fisik vermikompos tersebut adalah sebagai berikut berwama kehitaman, berstruktur halus dan remah, temperatur 29,03 - 29,28°C, kelembaban 55,72 - 56,03 %, pH 6,38 - 6,97: sedangkan nilai KTK 17,49 — 21,32 meg/100. Sedangkan karakteristik kimia adalah sebagai berikut Karbon (C ) 13, 95 - 15 %, Nitrogen (N) 0,93 - 0,94% rasio C/N 11,26 — 15: Kalium (K) 6,64 — 6,95 %, Kalsium (Ca ) 12,1 —17,3 %, Fosfor (P) 0,093 - 0,16 %: Mangan (Mn ) 0,11 - 0,19 %, Besi (Fe) 2,01 — 2,69 %: dan Seng (Zn ) 538 — 779 ppm. Berdasar hasil tersebut campuran limbah kopi instan dan kotoran sapi layak dijadikan pupuk organik alternatif karena memenuhi kebutuhan tanaman.