Pemanfaatan lumpur hasil pengolahan sistem konvensional IPLT Duri Kosambi, Jakarta Barat sebagai bahan baku kompos
L umpur yang dihasilkan dari pengolahan lumpur tinja sistem konvensional IPLTDuri Kosambi Jakarta Barat yang menumpuk dan tidak dimanfaatkan berpotensimenyebabkan pencemaran lingkungan dan penyakit bagi manusia. Oleh karena itupenelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengolah lumpur IPLT menjadi komposdengan bahan tambahan berupa sampah organik pasar dan sekam padi, denganmetode pengomposan aerobik dan fakultatif. Penelitian dilakukan denganmenggunakan komposter 30 L, frekuensi pengadukan empat hari sekali dan lamapengomposan 45 hari. Masing-masing sistem diaplikasikan pada empat komposterdengan variasi lumpur IPLT dengan sampah organik pasar dan sekam padi 2:1:1,lumpur IPLT dengan sampah organik pasar 1:4, lumpur IPLT dengan sekam padi2:1, dan hanya lumpur IPLT sebagai kontrol. Parameter yang dianalisis dalampenelitian ini meliputi suhu, pH, kadar air, C-organik, N-total, rasio C/N danJumlah bakteri Escherichia coli. Penelitian ini menghasilkan kompos terbaik padakomposter sistem fakultatif F3 yang berisi campuran lumpur IPLT dan sekampadi, pada hari ke-45. Kompos yang dihasilkan sesuai dengan standar kualitaskompos menurut SNI 19-7030-2004 yaitu yang memiliki suhu 29,8 oC, pH 6,8,kadar air 54,67%, C-organik 9,29%, N-total 0,51%, rasio C/N 18,38 dan jumlahEscherichia coli 0,92 MPN/g. Metode pengomposan dengan sistem fakultatifmemiliki hasil kompos yang lebih baik dan sesuai dengan standar kualitas komposmenurut SNI 19-7030-2004 dibandingkan dengan pengomposan menggunakansistem aerobik. Hal ini dapat disebabkan karena penyimpanan lumpur IPLTbersifat fakultatif sehingga bakteri yang berperan dalam pengomposan adalahbakteri fakultatif.