Perencanaan unit pengolahan kotoran hewan (KOHE) menjadi pupuk organik dengan metode vermicomposting di Desa Cibodas Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung
T ingginya ternak sapi di Desa Cibodas menimbulkan banyak kotoran hewan (kohe) sapi yang dihasilkan. Kohe sapi jika tidak diolah secara benar dan langsung dibuang ke lingkungan akan berdampak buruk bagi ekosistem lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah merencanakan desain unit pengolahan kohe sapi dengan metode vermicomposting untuk mengatasi permasalahan limbah kohe sapi dengan ramah lingkungan dan ekonomis. Metode penelitian meliputi survei kepada para ketua kelompok peternak untuk mendapatkan jumlah kohe sapi dan melakukan penelitian serta pengamatan melalui uji coba vermicomposting untuk mendapatkan kriteria desain unit pengolahan kohe. Desa Cibodas memiliki jumlah kohe sapi sebanyak 12 ton/hari. Tingginya kohe sapi tersebut, maka didesain unit pengolahan kohe sapi secara bertahap, dengan tahap awal di RW 13 Kampung Papakmanggu, dengan jumlah kohe sebanyak 680 kg/hari dan kebutuhan cacing tanah sebanyak 840 kg. Desain unit pengolahan kohe didesain dengan 2 pola yaitu pola terpusat dan pola inti plasma. Pola terpusat memiliki luas seluas 245,2 m2 dan memiliki 12 bed berukuran 2,6 x 2,6 m dengan ketinggian media 12 cm dan unit pengolahan inti seluas 155,35 m2 dan memiliki 6 bed berukuran 2,6 x 2,6 m dengan ketinggian media 12 cm, sedangkan pada pola plasma digunakan wadah keranjang plastik berkapasitas 25 kg. Hasil vermicomposting berupa kascing yang dihasilkan di unit pengolahan terpusat yaitu pada bulan pertama sebanyak 8.064 kg dan bulan ke 2 dst sebanyak 10.752 kg, sedangkan pada unit pengolahan intiplasma kascing yang dihasilkan pada bulan pertama 8.452 kg dan bulan ke 2 dan bulan berikutnya sebanyak 9.796 kg. Hasil dari kascing dapat digunakan untuk pupuk pertanian di Desa Cibodas, dan cacing tanah yang dihasilkan dapat dijadikan pakan ternak unggas dan ikan. Hasil perkembang biakan cacing tanah dapat mengolah jumlah kotoran sapi sebesar 12 ton/hari yang dihasilkan dari Desa Cibodas, dibutuhkan 12 bulan pengolahan untuk memperoleh efisiensi pelayanan sebesar 100% dengan bobot cacing tanah awal sebanyak 840 kg.
T he high of the cattle number in Cibodas village has caused abundance of cattle manure. The manure if was not well proceeded and directly disposed into an environmental it will be impact for environmental ecosystem. Therefore, the aim of the research for design of animal manure treatment by vermicomposting to help the problems of cattle manure waste with environmentally friendly and economics, vermicomposting is the process of decomposing organic matter in aerobic conditions carried out by earthworms. The Cibodas village has 622 tail of cows with the total of cow manures is 12 tons/days, with the high of the number of cow manure in Cibodas village then design of animal manure treatment unit by vermicomposting by gradually, the first of the project in the RW 13 Kampung Papakmanggu. RW 13 has 34 tail of cows with the total of cow manures is 680 kgs/days. This design needed an earthworms is 840 kgs. Design of animal manure treatment by vermicomposting be planned with 2 systems is centralized and nucleus of plasma. The centralized system is collected the all cow manures into one unit processing, while plasma nucleus, which acts as a nucleus has the same function as centralized and which acts as a plasma will be manure processed with get around system at homes. The centralized unit has a 12 bed with size 2,6 x 2,6 m with the high of media 12 cm, while the nucleus unit at homes using the plastic basket with the hollow cover. The vermicompost produced in centralized unit in the first month is 8064 kgs and the second month etc is 10752 kgs, while the nucleus of plasma in the first month is 8452 kgs and the second month etc is 9796 kgs. The result of breeding earthworms to be able process the 12 ton/days of manures from Cibodas village, it takes 12 months of processing to obtain the efficiency of service is 100 % with the total early of earthworms is 840 kgs