S ampah yang ada di sekitar manusia bukan berarti tidak dapat digunakan lagi, tetapi masih mempunyai oilai, karena itu maka sampah perlu diolah. Pengolahan sampah menjadi kompos meinerlukan waktu dan tempat, sehingga bila sampahnya banyak, maka akan memerlukan waktu yang lebih banyak dan tempat yang lebih luas. Untuk mempercepat teqadinya kompos, salah satu altematif yang digunakan adalah dengan pemanfaatan leachate.Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan proses pembuatan kornpos dengan pemakaian leachate dan proses pembuatan kompos tanpa leachate, dilihat dari segi kualitas kompos dan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan kompos. Materi penelitian menggunakan bahan organik sampah kawasan kota mandiri Burnt Serpong Damai dan leachate yang berasal dari air rembesan sampah dari proses pengomposan. Penambahan leachate berturut-turut adalah 5 liter, 7 liter, 9 liter dan tanpa penambahan leachate sebagai kontrol.Setelah dilakukan pembuatan kompos selama kurang lebih 7 minggu, proses pengomposan menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan lama proses yang terlalu jauh antara penambahan leachate sebanyak 5 liter, 7 liter dan 9 liter, yaitu hanya berkisar antara 1-3 hari. Tetapi terdapat perbedaan yang berarti antara pengomposan dengan penambahan leachate dengan pengomposan tanpa penambahan leachate, perbedaanya adalah 10 hari.Setelah dilakukan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa dengan ukuran tumpukkan sebesar 0,5x0,5x0,5 m, maka penambahan leachate dengan volume 5 liter merupakan volume yang paling optimal ditinjau dari segi waktu atau lama pengomposan, di antara perlakuan yang ada dalam penelitian ini. Waktu yang dibutuhkan adalah 39 hari.