Pengaruh penambahan jerami padi terhadap peningkatan kualitas biogas
K risis energi yang terjadi pada tahun-tahun terakhir ini telah menyebabkan kesulitan pada banyak negara. Hal ini mendorong para ilmuwan untuk mencari sumber energi alternatif. Salah satu sumber energi altematif adalah biogas. Biogas adalah gas yang diperoleh dari dekomposisi bahan organik secara anaerob yang mengandung 54-70 % metana dan 27-45 % karbondioksida. Pada penelitian ini, bahan baku yang dipakai adalah campuran jerami padi dan kotoran sapi dalam berbagai perbandingan, sehingga iiiharapkan pada akhir penelitian dapat ditemukan perbandingan yang tepat dalam menghasilkan biogas yang optimal.Penelitian terdiri dari tiga perlakuan. Perlakuan I untuk perbandingan1 : 9, Perlakuan 11 untuk Perbandingan 3 : lT dan Perlakuan III untuk perbandingan 1 : 4. Berat total sanipel adalah 200 gr. Masing-masing percobaan untuk trap-trap perlakuan dilakukan sebanyak tiga kali agar data yang diperoleh lebih akurat. Sedangkan sebagai kontrol digunakan kotoran sapi dengan perbandingan 0 : 1.Dari hasil penelitian diperoleh hasil bahwa perbandingan yang paling ideal adalah 1 : 4 (Perlakuan HU. Dimana kurva yang terjadi lebih stabil dan singkat. Waktu produksinya adalah 15 hari dengan rata-rata produksi sebesar25.27 m1/hari. Kandungan Volatile Solid sebesar 67.46 %. Komposisi biogas yang dikandung adalah 58.38 % CHP dan 41.62 % COC. Sedangkan Kontrol mempunyai waktu produksi selama 20 hari dengan rata-rata produksi biogas perhari sebesar 20.75 ml/hari. Kandungan Volatile Solid sebesar 75.82 %. Komposisi yang dihasilkan terdiri dari 30.18 % CH dan 69.82 % COC.Sehingga dapat disimpulkan bahwa penanibahan jerami padi pada proses digesting kotoran sapi dapat memperpendek waktu produksi, meningkatkan rata-rata produksi harian dan menaikkan kadar metana pada biogas.
T he occurrence of energy crisis in recent years has caused much economical problems to many countries. Many scientist and engineers have been trying to investigate and develop alternative sources of energy, from which biogas process generating methane from anaerobic decomposition of organic waste is identified. Biogas is a by-product of anaerobic fermentation of organic matters, which consist of 54-70% methane and 27-45% carbon dioxide. In this experiment, the raw material used is the mixture of rice straw and cows dung in several compositions. So we can determine the proper composition of rice straw and cow dung for the anaerobic bacteria to digest the organic matters, hence yielding maximum methane production.The experiment consists of three units. Unit I for 1:9 ratio, Unit II for 3:17 ratio and Unit III for 3:17 ratio. Total weight of each unit is 200 gr. Total experiments held for each unit are three times in order to obtain the data validity. And as the control, 0:1 ratio is used.As the result, unit III was found to be the best unit. If we compare to the other unit, the gas production curve is more stable and short. Total production time is 15 days with an average gas production is 25.27 ml/days. Volatile solid content is 67.4b %. Biogas composition for Unit III shows the best composition, which has the highest methane contents (58.38 % methane and 41.62 % Carbon dioxide). As for control, total production time is 20 days with an average gas production 20.75 ml/days. Volatile solid content for Control is 75.82 %. Biogas composition consist of 30.18 % methane and 68.82 % carbon dioxide.After the experiments, the conclusions are the addition of rice straw in cow dung fermentation can make the total production time shorter, raise the average gas production and the methane content.