Perancangan komunikasi visual kemasan eco-enzyme produksi fakultas seni rupa & desain universitas trisakti sebagai upaya memanfaatkan limbah sampah rumah tangga
I su pengelolaan sampah yang kurang efisien adalah topik pembicaraan yang tidak jarang dipermasalahkan di negara kita. Suatu solusi yang ada adalah untuk mengolah sampah organik melalui proses fermentasi menjadi cairan eco-enzyme yang bisa digunakan kembali untuk berbagai kebutuhan rumah tangga. Fakultas Seni Rupa & Desain Universitas Trisakti sudah mengadopsi praktik eco-enzyme di kampus dan ingin menyebarkan gaya hidup eco-enzyme ini ke masyarakat setempat juga badan mahasiswanya. Masalahnya, tampilan kemasan yang ada belum cukup menarik untuk menggaet ketertarikan orang lain ataupun meyakinkan orang untuk ikut mencoba hidup dengan larutan eco-enzyme.Penelitian ini dikerjakan untuk mengulik persepsi masyarakat terhadap eco-enzyme dan kesadaran mereka pada situasi sampah yang mengkhawatirkan. Sebagai desainer grafis, penulis percaya bahwa langkah yang paling tepat adalah rebranding produk eco-enzyme FSRD Trisakti secara menyeluruh. Ini mencakupi mendesain kemasan dan label kemasan baru, mengenalkan produk baru turunan eco-enzyme yang lebih lazim seperti sabun, dan menambah media promosi lewat media cetak dan dunia digital. Penulis bertujuan untuk meningkatkan daya tarik produk eco-enzyme ini dalam upaya untuk mendorong warga metropolitan Jakarta untuk lebih terbiasa dengan kehidupan yang lebih ramah lingkungan dan menuju sustainable living.
T he issue of inefficient waste management is a frequently discussed topic in our country. An existing solution is to process organic waste through a fermentation process into eco-enzyme liquid which can be reused for various household needs. The Faculty of Fine Arts & Design, Trisakti University has adopted eco-enzyme practices on campus and wants to spread this eco-enzyme lifestyle to the local community as well as its student body. The problem is, the appearance of the existing packaging is not attractive enough to attract other people\'s interest or convince people to try living with eco-enzyme solutions.This research was carried out to explore people\'s perceptions of eco-enzymes and their awareness of the worrying waste situation. As a graphic designer, the author believes that the most appropriate step is to completely rebrand the FSRD Trisakti eco-enzyme product. This includes designing new packaging and labels, introducing new products derived from more common eco-enzymes such as soap, and adding promotional media through print media and the digital world. The author aims to increase the attractiveness of this eco-enzyme product in an effort to encourage residents of metropolitan Jakarta to become more accustomed to a more environmentally friendly life and towards sustainable living.