Analisa eco enzyme kulit nanas sebagai surfaktan flooding
M inyak dan gas bumi adalah energi yang masih dominan dalam penggunaan energi di Indonesia sehingga banyak upaya dalam meningkatkan cadangannya. Salah satu upayanya adalah dengan meningkatkan recovery minyak. Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan, antara lain untuk jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Jangka pendek dengan melakukan work over dan well services, lalu jangka menengah dengan Enhanced Oil recovery (EOR), dan jangka panjang dengan eksplorasi. EOR merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan cadangan minyak dengan menguras volume minyak yang sebelumnya tidak dapat dihasilkan. Pada penelitian kali ini, metode EOR yang digunakan adalah injeksi kimia yang berupa injeksi surfaktan. Metodologi yang digunakan pada penelitian kali ini adalah studi laboratorium, menggunakan larutan eco-enzyme kulit nanas sebagai larutan beserta brine dengan kadar salinitas yang berbeda, yaitu 20.000 ppm dan 40.000 ppm beserta konsentrasi surfaktan sebesar 20%, 30%, dan 40%. Dimana larutan surfaktan eco-enzyme ini akan diuji fasa dan diukur sifat fisiknya seperti densitas, dan interfacial tension pada suhu 60oC. Nilai yang diperoleh pada penelitian kali ini adalah emulsi fasa tengah sebesar 2,5% berupa nilai yang paling stabil berdasarkan uji phase behavior pada larutan salinitas brine 20.000 ppm dengan konsentrasi larutan surfaktan eco- enzyme 20%, 30%, dan 40%. Pada salinitas brine 40.000 ppm dengan konsentrasi larutan surfaktan eco- enzyme 20% dan 40% menghasilkan emulsi fasa tengah sebesar 1,25%, sedangkan pada konsentrasi surfaktan 30% bisa menghasilkan emulsi fasa tengah sebesar 6,25%. Uji karakteristik selanjutnya, yaitu uji interfacial tension berdasarkan uji phase behavior yang terbesar pada salinitas brine 40,000 ppm dengan konsentrasi larutan surfaktan Eco-Enzyme 30% sebesar 4,263025 dyne/cm. Didapatkan nilai injeksi recovery factor pada surfaktan eco-enzyme salinitas brine 40.000 ppm konsentrasi 30% sebesar 57,2%. Dari penelitian eco-enzyme kulit nanas ini dapat disimpulkan bahwa bisa digunakan sebagai penerapan metode Enhanced Oil Recovery injeksi surfaktan.
T he need for petroleum continues to increase, until now it is still supplied by the main sources of fossil fuels and non-renewable fuels and in addition, petroleum production, especially in old wells, is decreasing, so that in the future these main sources cannot be relied on anymore because the availability of materials is getting thinner. Therefore, the Enhanced Oil Recovery (EOR) method was developed. In this study, the EOR method used was a chemical injection in the form of surfactant injection. The methodology used in this study is a laboratory study, using a solution of pineapple peel eco-enzyme as a solution along with brine with different salinity levels, namely, 20,000 ppm and 40,000 ppm along with surfactant concentrations of 20%, 30%, and 40%. Where this eco-enzyme surfactant solution will be phase tested and measured physical properties such as density, and interfacial tension at a temperature of 60oC. The value obtained in this study is a middle phase emulsion of 2.5% in the form of the most stable value based on the phase behavior test on the brine salinity solution 20,000 ppm with a concentration of Eco- Enzyme surfactant solution of 20%, 30%, and 40%. At brine salinity of 40,000 ppm with a concentration of Eco-Enzyme 20% and 40% surfactant solution produces a middle phase emulsion of 1.25%, while at a surfactant concentration of 30% it can produce a middle phase emulsion of 6.25%. The next characteristic test is the interfacial tension test based on the largest phase behavior test at brine salinity of 40,000 ppm with a 30% Eco-Enzyme surfactant solution concentration of 4.263025 dyne / cm. The injection value of Recovery Factor in the surfactant Eco-Enzyme salinity brine 40,000 ppm concentration of 30% is 57.2%. From this pineapple skin eco-enzyme research, it can be concluded that it can be used as an application of the Enhanced Oil Recovery method of surfactant injection.