Keberlanjutan kota di Provinsi DKI Jakarta
P ertumbuhan kota perlu menjaga keseimbangan antara perkembangan sosial,ekonomi, dan lingkungan sesuai dengan amanat Sustainable Development Goals(SDGs). Hal ini menjadi tantangan kota-kota untuk mengatur ketergantungan akanlingkungan hingga upaya masyarakat memenuhi kebutuhan dasar. Keberlanjutankota dipandang sebagai konsep bagaimana kota meningkatkan kesejahteraanlingkungan, sosial, dan ekonomi dalam merespons pertumbuhan kota, denganmeninjau indikator, antara lain kebijakan, infrastruktur, faktor sosial-ekonomi, danfaktor lingkungan. Provinsi DKI Jakarta saat ini sebagai ibukota negara, jugamenjadi magnet bagi masyarakat, baik kota sekitarnya (Bodetabek) maupun di luaritu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat keberlanjutan kota diProvinsi DKI Jakarta dengan menghitung indeks keberlanjutan kota dari tahun2010, 2015, dan 2019 pada tiap kotanya (Kota Jakarta Pusat, Kota Jakarta Barat,Kota Jakarta Utara, Kota Jakarta Timur, dan Kota Jakarta Selatan). Perhitunganindeks keberlanjutan kota menggunakan 13 indikator yang mewakili aspeklingkungan, sosial, dan ekonomi. Metode analisis yang digunakan adalah regresilinier berganda dan perhitungan sumbangan efektif untuk mengetahui faktor yangmempengaruhi keberlanjutan kota. Hasil penelitian ini menunjukkan tingkatkeberlanjutan kota di Provinsi DKI Jakarta cenderung rendah dan mengalamipenurunan selama 10 tahun terakhir, sedangkan faktor yang paling berpengaruhadalah persentase ruang terbuka hijau, tingkat pengangguran, dan jumlah tenagakesehata
U rban growth needs to maintain balance between social, economic, andenvironmental developments in accordance with the Sustainable DevelopmentGoals (SDGs). This is a challenge for cities today to regulate dependence on theenvironment so that the community's efforts to meet their basic needs. Urbansustainability is seen as concept of how cities improve environmental, social, andeconomic welfare in responsing urbanization by reviewing indicators including:policies, infrastructure, socio-economic factors, and environmental factors.Currently, DKI Jakarta Province as the capital city is also a magnet for the workersfrom the surrounding cities (Bodetabek) and around else. The purpose of this studyis to determine the level of Jakarta urban sustainability by calculating the urbansustainability index from year of 2010, 2015, and 2019 in each city (CentralJakarta, West Jakarta, North Jakarta, East Jakarta, and South Jakarta).Calculation of the urban sustainability index used 13 indicators which representenvironmental, economic, and social aspects. Multiple linear regression andeffective contribution was used as methods to determine the factors that affecturban sustainability. The results of this study indicate that the level of Jakartaurban sustainability tends to be low and has decreased over the last 10 years, whilethe most influential factors are: percentage of green open space, unemploymentrate, and numbers of health workers.