P enelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengungkapan laporan keberlanjutan berdasarkan prinsip isi dan kualitas. Selain itu, penelitian ini juga menganalisis peningkatan kualitas pengungkapan laporan keberlanjutan berdasarkan prinsip isi dan kualitas dari tahun 2013 ke tahun 2014 yang didapat melalui perhitungan peningkatan kuantitas pengungkapan pada aspek laporan keberlanjutan.Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh laporan keberlanjutan yang diterbitkan oleh perusahaan di Indonesia pada tahun 2013-2014. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis isi.Hasil penelitian ini adalah (1) Berdasarkan prinsip isi, aspek yang paling tinggi tingkat pengungkapannya adalah aspek pemangku kepentingan, sedangkan yang paling rendah adalah materialitas; (2) Berdasarkan prinsip kualitas, aspek yang paling tinggi tingkat pengungkapannya adalah aspek kejelasan, sedangkan yang paling rendah adalah aspek keandalan; (3) Berdasarkan prinsip isi, peningkatan kualitas pengungkapan tertinggi adalah aspek konteks keberlanjutan, sedangkan yang paling rendah adalah materialitas; (4) Berdasarkan prinsip kualitas, peningkatan kualitas pengungkapan tertinggi adalah aspek akurasi, sedangkan yang paling rendah adalah aspek keseimbangan. Secara keseluruhan, perusahaan telah memahami pentingnya peran pemangku kepentingan dalam melaksanakan keberlanjutan. Hal ini dibuktikan dengan 16% pengungkapan laporan keberlanjutan berisi tentang pelibatan pemangku kepentingan. Namun, 80% perusahaan belum melakukan penjaminan atas laporan keberlanjutannya sehingga isi dan kualitas laporan tersebut belum teruji validitasnya.