Perencanaan teknis pengelolaan sampah pasar terpadu (Studi Kasus : Pasar Leuwiliang, Pasar Cigudeg & Pasar Jasinga)
P asar Leuwiliang, Pasar Cigudeg dan Pasar Jasinga Kabupaten Bogor merupakan pasar-pasar yang berada di Kabupaten Bogor.Pasar Leuwiliang, Pasar Cigudeg dan Pasar Jasinga Kabupaten Bogor merupakan pasar-pasar yang berada di Kabupaten Bogor. Pasar Leuwiliang memiliki lahan seluas 21.714 m2 dan memiliki kios sebanyak 462 unit kios & los sebanyak 195 unit , Pasar Cigudeg memiliki lahan seluas 11.000 m2 dan memiliki kios sebanyak 361 unit & los sebanyak 128 unit, kemudian Pasar Jasinga memiliki lahan seluas 18.000 m2 dan memiliki kios sebanyak 713 unit, los sebanyak 156 unit dan ruko sebanyak 6 unit.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat rancangan pengelolaan sampah terpadu sesuai dengan karakteristik dan komposisi sampahnya. Metode yang digunakan untuk pengambilan sampel sampah dengan menggunakan Metode SNI 19-3964-1994. Dari hasil penelitian diperoleh timbulan sampah Pasar Leuwiliang sebesar 46,36 m3/hari, Pasar Cigudeg sebesar 57,73 m3/hari dan Pasar Jasinga sebesar 120,65 m3/hari. Laju timbulan sampah Pasar Leuwiliang sebesar 184,08 liter/m2/hari, Pasar Cigudeg sebesar 262,79 liter/m2/hari dan Pasar Jasinga sebesar 311,118 liter/m2/hari. Komposisi sampah organik Pasar Leuwiliang sebesar 71% dan komposisi sampah non oganik Pasar Leuwiliang sebesar 29%. Komposisi sampah organik Pasar Cigudeg sebesar 72% dan komposisi sampah non organik Pasar Cigudeg sebesar 28%. Sedangkan komposisi sampah organik Pasar Jasinga sebesar 69% dan komposisi sampah non organik Pasar Jasinga sebesar 31%. Perencanaan teknis pengelolaan sampah terdiri dari pemilahan, pewadahan, pengumpulan sampah, pengangkutan sampah dan perencanaan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST). Pemilahan direncanakan akan dilakukan di sumber dan di TPST Pasar Leuwiliang. Berdasarkan hasil kuesioner responden masyarakat Pasar Leuwiliang sebesar 62% mau berpartisipasi dalam pemilahan sampah dari sumber, masyarakat Pasar Cigudeg sebesar 71% dan masyarakat Pasar Jasinga sebesar 84%. Alat pengumpul direncanakan berupa gerobak dengan kapasitas 1 m3 sedangkan alat angkut direncanakan berupa truk biasa terbuka dengan kapasitas 10 m3. TPST Pasar Leuwiliang seluas 826 m2 direncanakan akan ditempatkan di belakang Pasar Leuwiliang. TPST dengan kapasitas ± 100 m3/hari ini akan melayani Pasar Leuwiliang, Pasar Cigudeg dan Pasar Jasinga. TPST tersebut direncanakan akan memiliki 6 bak pengkomposan. Sampah organik yang akan diolah di TPST sekitar 70 % dari total timbulan sampah sedangkan sisanya akan dipilah menjadi dua bagian yaitu sampah non organik yang akan dijual ke pemasok sampah non organik dan residu yang akan diangkut ke TPA Galuga Bogor.Total kompos yang dihasilkan berdasarkan perhitungan adalah sebesar 1047,62 kg/hari atau sekitar 21 karung kompos dan total sampah non organik yang akan dijual ke pemasok sampah non organik adalah sebesar 708,95 kg. Alternatif terpilih dalam Perencanaan Teknis Operasional untuk pewadahan yaitu alternatif pewadahan 3, sedangkan untuk pengangkutan yaitu alternatif 2. Perencanaan TPST diharapkan dapat menjadi solusi dari masalah persampahan dan dapat memberi manfaat bagi masyarakat pasar maupun masyarakat sekitar pasar.
P asar Leuwiliang, Pasar Cigudeg and Pasar Jasinga Kabupaten Bogor are the markets located in Kabupaten Bogor. Pasar Leuwiliang has a land area of 21,714 m2 and the market has 462 kios units & 195 los units, Pasar Cigudeg has an area of 11,000 m2 and the market has 361 kios units & 128 los units, and then Pasar Jasinga has an area of 18,000 m2 and the market has 713 kios units, 156 los units and 6 ruko units.The purpose of this research is to make the integrated waste management plan according to the characteristic and composition of the waste. The method used for waste sampling using Method SNI 19-3964-1994. From the result of research, the Pasar Leuwiliang waste piles is 46,36 m3/day, Pasar Cigudeg equal to 57,73 m3/day and Pasar Jasinga 120,65 m3/ day. Pasar Leuwiliang waste piles rate of 184,08 liters/ m2/ day, Pasar Cigudeg equal to 262,79 liter/ m2/day and Pasar Jasinga 311,118 liters/m2/day. The composition of organic waste of Pasar Leuwiliang is 71% and non organic waste composition of Pasar Leuwiliang is 29%. The composition of organic waste of Pasar Cigudeg is 72% and the composition of non organic waste of Pasar Cigudeg is 28%. While the composition of organic waste Pasar Jasinga by 69% and composition of non organic waste Pasar Jasinga by 31%. Technical planning of waste management consists of sorting, storage, waste agregation, waste transportation and planning of Integrated Waste Treatment Site (TPST). Sorting is planned to be done at the source and at the TPST Pasar Leuwiliang. Based on the results of questionnaire respondents Pasar Leuwiliang people of 62% want to participate in the sorting of waste from the source, community Pasar Cigudeg by 71% and people Pasar Jasinga by 84%. The collector is planned to be a cart with a capacity of 1 m3 while the conveyance is planned to be an open truck with a capacity of 10 m3. TPST Pasar Leuwiliang area of 826 m2 is planned to be placed behind Pasar Leuwiliang. TPST with capacity of ± 100 m3/today will serve Pasar Leuwiliang, Pasar Cigudeg and Pasar Jasinga. The TPST is planned to have 6 basin of composting. The organic waste that will be processed in TPST is about 70% of the total waste while the rest will be divided into two parts is non organic waste that will be sold to non organic waste suppliers and residues to be transported to TPA Galuga Bogor.Total compost produced based on the calculation is 1047,62 kg/day or about 21 sacks of compost and total non organic waste that will be sold to non organic waste supplier is 708.95 kg. The alternative chosen in Operational Technical Planning for place is alternate 3, while for transportation that is alternative 2. TPST planning is expected to be a solution to the waste problem and can benefit the market community and the community around the market.