Perencanaan teknis pengangkutan sampah di kecamatan Beji-Kota Depok
K eberadaan sampah di Indonesia pada saat ini telah menjadi suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan lagi ataupun dihilangkan dari masalah perkotaan, sehingga dibutuhkan pengelolaan sampah yang lebih baik. Kecamatan Beji merupakan kecamatan terpadat di Kota Depok, dengan jumlah penduduk pada tahun 2008 sekitar 143.592 jiwa dan memiliki luas wilayah seluas 14,2 km, dengan kepadatan 10.041 orang per kilometer persegi. Tujuan dari perencanaan ini adalah untuk mengevaluasi kondisi eksisting sistem pengelolaan sampah serta merencanakan pengangkutan sampah yang lebih efektif dan efisien berdasarkan aspek biaya. Metode yang digunakan untuk memproyeksikan timbulan sampah pada tahun mendatang diperkirakan sesuai dengan kecenderungan tingkat aktivitas dan produktivitas industri. Berdasarkan data Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup Kecamatan Beji, total timbulan sampah di Kecamatan Beji awal tahun 2009 sebesar 168,42 m3/hari dengan tingkat pelayanan sebesar 47,50%. Untuk mencapai tingkat pelayanan lebih tinggi, disusun dua alternatif perencanaan dengan periode perencanaan 10 tahun (2018). Alternatif 1 dengan tingkat pelayanan 99,40% dan alternatif 2 dengan tingkat pelayanan 100%. Berdasarkan perhitungan biaya, maka alternatif terpilih adalah alternatif 1, yang periode perencanaannya direncanakan untuk 10 tahun mendatang hingga tahun 2018 yang dibagi dalam 3 (tiga) tahap, yaitu Tahap I (Tahun 2010) tingkat pelayanan sebesar 70%, pada Tahap II (Tahun 2013) tingkat pelayanan naik sebesar 15% menjadi 85%, dan pada Tahap III (Tahun 2018) tingkat pelayanan meningkat lagi sebesar 10% menjadi 95%. Pola pengangkutan sampah yang digunakan adalah individual langsung dan komunal langsung. Sampah yang telah terkumpul dibawa ke TPA Cipayung Depok.
T he existence of solid waste in Indonesia nowadays had been a part that shall not be parted or even ignored from problems of urban areas, so better waste management is as to be needed. Sub District of Beji is the most crowded Sub District in Depok, with total population in 2008 about 143.592 and has an area of 42,47 Km 2 , by 10.041 people/ Km2. The purposes of this study are to evaluate condition of solid waste management system, and plan to transport the solid waste to be more effective and more efficient based on cost effectiveness. The method that is used to project the generation of waste in the forthcoming year is an estimation of accordance with the level trend of the activity and the productivity of the industry. Based on data from Cleaning And Environmental Department Section of Beji Sub District, in early 2009, total of generation solid waste in Sub District Beji is equal to 168,42 m3/day, which service level in Sub District Beji is 47,50%. In order to improve service level, two alternatives were made in which the planning period is for 10 years (2018). Alternative 1 with service level 99,40% and alternative 2 with service level of 100%. Based on cost effectiveness, the selected alternative is alternative 1 which its planning period is planned for 10 years in the future until year 2018 which devided into 3 (three) phase, that is Phase I (year 2010) by service level of 70%, Phase II (year 2013) with service level rises 15% to reach 85%, and in Phase III (year 2018) with service level rises again 10 % to reach 95%. Planned sorting is conducted in source. The sorting was planned was carried out in the source by distinguishing the organic and inorganic waste. Solid waste transportation system which used in the settlement are direct individual system and direct communal system. Collected solid waste is brought to TPA Cipayung Depok.