Kajian tingkat kebisingan di Jl.Prof.Dr.Latumeten dan sekitar, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat
S aatinikota-kotabesar di Indonesia mengalamiperkembangan yang sangatpesatantara lain dibidangindustri, saranatransportasi, perluasandaerahpemukiman, perkantoran, dan fasilitas sosial.Dampak polusi yang bersumberdarisaranatransportasi yang sangatdominanadalahkebisingan yang ditimbulkandarilalulintas. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengkaji tingkat kebisingan di sekitar Jl. Prof. Dr. Latumeten, Grogol Petamburan, Jakarta Barat. Di sekitar Jl. Prof. Dr. Latumeten terdapat banyak permukiman, perkantoran, fasilitas sosial seperti mesjid, gereja, dan rumah sakit. Metode pengambilan data primer menggunakan Sound Level Meter untuk mengukur tingkat kebisingan ekuivalen (Leq) lingkungan di 10 lokasi dan Leq lalu lintas di 2 lokasi pada bulan Desember 2014 (berdasarkan KepMenLH No. 48/1996). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Leq tertinggi terjadi pada hari Kamis sebesar 76,1 dB(A). Nilai Leq yang terukur di 10 lokasi berkisar antara 60-70 dB(A) yang artinya telah melewati baku tingkat kebisingan (KepMenLH No. 48/1996 dan KepGub DKIJakarta No. 551/2001). Tingkat kebisingan lalu lintas dipengaruhi oleh 2 faktor,yaitu volume dan kecepatan kendaraan. Berdasarkan hasil analisis regresi linierdengan nilai Koefisien determinasi (R²) menunjukkan bahwa kecepatan kendaraanmemiliki pengaruh terhadap kebisingan, nilai R² adalah 0,725. Volume kendaraanyang cukup tinggi dapat diatasi dengan tingkat pelayanan jalan yang baik.Berdasarkan hasil analisis V/C ratio yang menunjukkan pelayanan jalan di Jl.Prof. Dr. Latumetentermasuk di kategori A (sangat baik). Namun demikiankebisingan yang terjadi berkisar antara 68-74 dB(A) di atas baku tingkatkebisingan untuk permukiman adalah akibat dari arus transportasi kendaraan yangmelintas. Berdasarkan hasil penelitian, ternyata kebisingan tersebut tidak memilikihubungan yang berarti terhadap ketergangguan masyarakat. Perlu penelitian lebihlanjut untuk pemisahan kategori jenis kendaraan yang juga berpengaruh terhadapkebisingan yang ditimbulkan.
N owadays, many cities in Indonesia are advancing rapidly in industrialsector, transportation, expanding residence area and etc. The noise produced fromtraffic area is one of the most dominant sources on transportation field. Prof. Dr.Latumeten Street in GrogolPetamburanSubdistrict, West Jakarta is considered asone of them. The aim of this study is to examine the noise level surrounding theProf. Dr. Latumenten Street, West Jakarta. Primary data collecting method uses aSound Level Meter in order to measure the equivalent noise level (Leq) of theenvironment in 10 different locations and traffic Leq for 2 different locations inDecember 2014 (Based on KepMenLH No. 48/1996). The result shows thehighest Leq occures on Thursday with a number of 76,1 dB(A). As for the 10different locations, Leq value ranges between 60-70 dB(A), which means itexceeds the noise level quality standard (KepMenLH No. 48/1996 dan KepGubDKI Jakarta No. 551/2001). Traffic noise level is affected by 2 factors which arevolume and vehicles speed. Linear regression analysis based on the coefficientvalue of determination (R2) indicates that vehichles speed has the effect on noiselevel where R2 is 0,725. High vehicle numbers can be coped with good streetservices based on V/C ratio analysis result that shows street service in A category.Noise that occurs is the result of the speed passing vehicles. Although the noiseproduced doesn’t relate anything with interfering the community. There has to beanother study to separate the vehicle types category which also has an influence ofnoise raising.