C adangan hidrokarbon merupakan salah satu poin utama yang sangat penting bagi keberlanjutan produktivitas lapangan migas. Cadangan hidrokarbon sangat dipengaruhi oleh beberapa parameter yang dapat ditentukan melalui berbagai jenis pengukuran dan analisis. Hidrokarbon merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, sehingga cadangan yang tersedia saat ini tidak dapat diperbaharui dalam jangka waktu yang lama. Oleh karena itu, eksplorasi yang lebih baik perlu dilakukan untuk memperoleh cadangan hidrokarbon dalam jumlah yang cukup. Data yang digunakan dalam proses evaluasi formasi berupa data log sumur, data petrofisika, geologi dan geofisika. Metode ini digunakan untuk mengukur sifat fisik batuan seperti litologi batuan, porositas, permeabilitas, saturasi air, dan cadangan hidrokarbon awal. Namun demikian, terdapat beberapa reservoir atau zona yang menunjukkan efek resistivitas rendah, sehingga memberikan indikasi awal bahwa zona atau reservoir tersebut tidak menarik atau tidak berdampak pada pembangunan. Lapangan H mempunyai zona dengan efektivitas resistensi yang rendah, dan zona ini tidak menarik untuk produksi. Untuk membuat zona ini menarik untuk produksi, dilakukan analisis identifikasi untuk menentukan jenis fluida dari zona tersebut. Analisis tipe fluida dilakukan dengan menggunakan metode crossplot fluida. Hasilnya, terdapat jenis fluida: hidrokarbon dan air, dengan batas kedalaman 5460 sampai 5528,95 ft. Mengetahui jenis cairan hidrokarbon yang terkandung di kedua zona tersebut seharusnya meningkatkan minat terhadap potensi produksi di zona tersebut.