Hubungan antara sindrom menopause dan kualitas hidup pada wanita usia 40-55 tahun
L ATAR BELAKANG Kualitas hidup menggambarkan kesehatan secara keseluruhan bersifat subjektif pada tiap individu yang berbeda. Usia memiliki peran terhadap kualitas hidup, karena dengan bertambahnya usia akan terjadi perubahan proses fisiologis, pada wanita akan mengalami menopause. Wanita pascamenopause dapat mengalami berbagai gejala yang memengaruhi kualitas hidup. Penelitian ini bertujuan untuk menilai hubungan antara sindrom menopause dan kualitas hidup pada wanita usia 40-55 tahun. METODE :Penelitian ini menggunakan desain analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional. Responden penelitian ini adalah wanita menopause dengan usia 40-55 tahun. Penelitian ini menggunakan data primer, data sosiodemografi dinilai dengan pengisian kuesioner dan wawancara. Sindrom menopause dinilai dengan menggunakan kuesioner menopause rating scale (MRS) dan kualitas hidup menggunakan kuesioner WHOQOL-BREF. Analisis data dilakukan dengan uji chi-square dengan menggunakan program SPSS versi 20.H ASIL :Sebanyak 225 wanita menopause di Kelurahan Abadijaya, Depok yang dilakukan sebagai responden penelitian pada bulan Agustus-Desember 2019. Distribusi responden yang mengalami sindrom menopause didapatkan 35,6% ringan, 54,5% sedang, 10,2% berat dan distribusi kualitas hidup didapatkan 13,8% kualitas hidup baik dan 86,2% kualitas hidup buruk. Hasil penelitian menunjukkan hubungan bermakna antara sindrom menopause dan kualitas hidup pada wanita usia 40-55 tahun, juga untuk kesehatan fisik, psikologis, hubungan sosial dan lingkungan (p=0.001, p=0.000, p=0.009, p=0.001, p=0.000; p=<0.005). KESIMPULAN :Terdapat hubungan yang bermakna antara sindrom menopause dan kualitas idup pada wanita usia 40-55 tahun.
B ACKGROUND :Quality of life illustrates overall health is subjective to different individuals. Age has a role in quality of life, because with increasing age there will be changes in physiological processes, in women will experience menopause. Postmenopausal women can experience a variety of symptoms that affect quality of life. The study aims to assess the relationship between menopause syndrome and quality of life in women aged 40-55 years. METHOD:This research use observational analytic design with a cross-sectional approach. The respondents of this research are menopausal women aged 40-55 years. The research uses primary data, sociodemographic data assessed by filling in questionnaires and interviews. Menopause syndrome is assessed using the Menopause Rating Scale (MRS) questionnaire and the quality of life using the WHOQOL-BREF questionnaire. Data analysis is conducted with the chi-square test using SPSS version 20 program. RESULTS: A total of 225 menopausal women in the village of Abadijaya, Depok, conducted in August-December 2019. The distribution of respondents who suffer from menopause syndrome is obtained 35.6% mild, 54.5% moderate, 10.2% severe and quality of life distribution obtained 13.8% good quality of life and 86.2% poor quality of life. The results showed a meaningful relationship between menopause syndrome and quality of life in women aged 40-55 years, as well as for physical, psychological, social and environmental relationships (p = 0.001, p = 0.000, p = 0.009, p = 0.001, p = 0.000; p = < 0.005). CONCLUSION: There is a significant relationship between menopause syndrome and quality of life in women aged 40-55 years.