Studi laboralotium pengaruh penggunaan bentonite terhadap sifat-sifat rheologi lumpur pemboran sistem lignosulfonate pada temperatur tinggi
S emakin berkembang pesatnya teknologi lumpur pemboran saat ini ditemukan jenis - jenislumpur pemboran dengan karakteristik yang sangat berbeda satu dengan yang lainnya. Makadiperlukan aditif-aditif yang berfungsi sebagai material tambahan yang berfungsi mengontrol danmemperbaiki sifat-sifat lumpur agar sesuai dengan keadaan formasi yang dihadapi selama operasipemboran yang dapat dipergunakan untuk menjaga kestabilan lumpur pemboran pada tiap - tiapkedalaman salah satunya yaitu Lignosulfonate.Berdasarkan analisa hasil uji di laboratorium, penggunaan lumpur sistem Lignosulfonateini yang tergolong sebagai sistem penghambat (inhibitif) terhadap shale dan tidak terdispersi (nondispersed),yang biasanya digunakan untuk menghambat pengembangan lempung atau shale danmemberikan kemudahan untuk membersihkan padatan dengan kandungan padatan yang rendah,sebagai pencegah terjadinya peningkatan hidraulik, mempercepat laju penembusan, sehinggamembuat pelaksanaan pemboran menjadi lebih efisien.Kesimpulan yang di dapatkan adalah dengan ditambahkannya Lignosulfonate secarakonsisten akan meningkatkan densitas lumpur, tetapi seiring dengan meningkatnya temperatureformasi maka sifat-sifat fisik lumpur Lignosulfonate cenderung menurun seperti : Berat lumpur,Viscositas lumpur, Plastic Viscosity, Gel Strength, dan PH meter. Sebaliknya untuk sifat-sifat fisiklumpur pemboran seperti API Water Loss (Laju Lapisan) dan Mud Cake dapat meningkat.
W ith the burgeoning technology of drilling mud nowadays, there are found types of drillingmud with characteristics that are very different from one another. Therefore, additives are neededto serve as additional material which functions in order to control and improve the properties ofsludge to suit the formation conditions encountered during drilling operations, so that it can beused to maintain the stability of drilling mud at each depth, one of which is Lignosulfonate.Based on the analysis of laboratory test results, the use of the Lignosulfonate system whichis classified as a system of inhibitors of shale and non-dispersed, is usually used to inhibit thedevelopment of clay or shale and to facilitate the removal of low solid content, preventing theoccurrence of increased hydraulics, accelerating the penetration rate, and make drilling activitybecome more efficient.The conclusion is, by adding Lignosulfonate consistently, it will increase the density of themud, but along with the increase in formation temperature, the physical properties ofLignosulfonate mud tend to decrease such as: Mud weight, Mud viscosity, Plastic Viscosity, GelStrength, and PH meters, on the contrary, physical properties of drilling mud such as API Water Loss and Mud Cake can increase.