DETAIL KOLEKSI

Perbandingan produktivitas belajar antara mahasiswi yang mengalami dan tidak mengalami sindroma pra-menstruasi usia 18-23 tahun


Oleh : Reynaldi Syarifu Rachman

Info Katalog

Nomor Panggil : 618.172-RAC-p

Penerbit : FK - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2015

Pembimbing 1 : Assangga Guyansyah

Subyek : Premenstrual syndrome - Students;Academic success

Kata Kunci : premenstrual syndrome, academic motivation, learning strategy, students

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2015_TA_SKD_03011245_Halaman-judul.pdf
2. 2015_TA_SKD_03011245_Pengesahan.pdf 1
3. 2015_TA_SKD_03011245_Bab-1_Pendahuluan.pdf 3
4. 2015_TA_SKD_03011245_Bab-2_Tinjauan-literatur.pdf
5. 2015_TA_SKD_03011245_Bab-3_Kerangka-konsep.pdf
6. 2015_TA_SKD_03011245_Bab-4_Metode.pdf
7. 2015_TA_SKD_03011245_Bab-5_Hasil.pdf
8. 2015_TA_SKD_03011245_Bab-6_Pembahasan.pdf
9. 2015_TA_SKD_03011245_Bab-7_Kesimpulan.pdf
10. 2015_TA_SKD_03011245_Daftar-Pustaka.pdf 4
11. 2015_TA_SKD_03011245_Lampiran.pdf

S indroma pra-menstruasi menunjukkan gejala-gejala yang terkait dengan fisik danpsikologis, termasuk penurunan aktivitas rutin harian. Penelitian lainmengungkapkan bahwa mahasiswi yang mengalami sindroma pra-menstruasiterbukti mengalami gangguan dalam aktivitas belajar mereka. Oleh karena itu,penelitian ini dilakukan untuk menentukan apakah terdapat perbedaanproduktivitas belajar antara mahasiswi yang mengalami dan tidak mengalamisindroma pra-menstruasi pada usia 18-23 tahun. Penelitian merupakan studi analitik komparatif kategorik tidak berpasangandengan pendekatan potong lintang yang melibatkan 148 mahasiswi pre-klinikfakultas kedokteran Universitas Trisakti. Data dikumpulkan dengan carapembagian kuesioner menggunakan teknik consecutive sampling. Kuesionermeliputi data konfirmasi sindroma pra-menstruasi (shortened premenstrualassessment form) dan motivasi serta strategi belajar (motivated strategies forlearning questionnaire). Analisis data menggunakan aplikasi SPSS dan nilaiinterval kepercayaan sebesar 95%. Analisis chi-square menunjukkan adanya perbedaan produktivitas belajar antaramahasiswi yang mengalami dan tidak mengalami sindroma pra-menstruasi,dibuktikan dengan Fhitung > Ftabel (5,4815 > 3,841). Dari data yang didapat,kelompok dengan sindroma pra-menstruasi, 19 diantaranya memilikiproduktivitas belajar rendah dan 55 lainnya memiliki produktivitas belajar tinggi.Sedangkan kelompok yang tidak mengalami sindrom pra-menstruasi, 8diantaranya memiliki produktivitas belajar rendah dan sisanya sebanyak 66 orangmemiliki produktivitas belajar tinggi. Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan produktivitas belajar antaramahasiswi yang mengalami dan tidak mengalami sindroma pra-menstruasi.Penurunan produktivitas belajar didapatkan paling banyak dialami oleh mahasiswiyang mengalami sindroma pra-menstruasi.

P remenstrual syndrome shows many physical and psychology symptoms,including decreases in daily activities. A study denote that students with premenstrual syndrome were proven to have disruption in their academic activities. According previous statement, this study was conducted to determine whether there is a significant difference of academic productivity or not between students with and without premenstrual syndrome. A cross-sectional dependent categorical analytic was conducted and a total of 148 preclinical students were included at faculty of medicine, Trisakti University.Data was collected by distributing questionnaires using consecutive sampling technique. The questionnaire covering premenstrual assessment form (shortened premenstrual assessment form) and academic motivation along with learning strategy (motivated strategies for learning questionnaire). Data analysis was performed using SPSS and the level of confidence interval was set to 95%. Chi-square analysis shows that there is an academic productivity difference between students with and without premenstrual syndrome, indicated by Fcount >F table (5,4815 > 3,841). From the premenstrual syndrome group, 19 of them hadlow academic productivity and the other 55 respondents had high academic productivity. Whereas from the non-premenstrual syndrome group, 8 of respondents had low academic productivity and the rest of respondents, which count 66 had high academic productivity. This study revealed that there is significant academic productivity difference between students with and without premenstrual syndrome. Low academic productivity was more affected to students experiencing premenstrual syndrome.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?