Hubungan antara pola makan dengan konstipasi fungsional pada mahasiswa
K onstipasi fungsional merupakan keluhan paling sering yang ditemukan pada gangguan gastrointestinal. Beberapa penelitian sebelumnyanmenyebutkan bahwa pola makan tinggi serat dan sayur-sayuran dapat menurunkan resikoterhadap kejadian konstipasi fungsional. Mahasiwa khususnya di daerah perkotaanmengalami pergeseran pola makan seiring dengan kemajuan zaman dan perbaikan socialekonomi. Maka perlu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubunganantara pola makan dengan konstipasi fungsional pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti. Penelitian menggunakan studi observasional dengan desain potong lintang yang mengikutsertakan 136 mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti. Data dikumpulkan dengan cara wawancara dan pengisian kuesioner yang meliputi identitas ,kriteria ekslusi, konstipasi fungsional menggunakan Kriteria Roma III dan pola makan menggunakan Food Recall 2X24 jam. Analisis data menggunakan SPSS for Windowsversi 20.0 dan tingkat kemaknaan yang digunakan besarnya 0,05. Analisis uji Chi-square menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara jenis kelamin (p=0,027),asupan energi (p=0,001), asupan lemak (p=0,019), asupan karbohidrat (p=0,000) dan asupan serat (p=0,010) dengan konstipasi fungsional pada mahasiswa Fakultas kedokteran Universitas Trisakti. Tidak ada hubungan yang bermakna antara asupan protein (p=0,715) dan sayur-sayuran(p=0,164) dengan konstipasi fungsional pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti. Kesimpulan Penelitian ini menunjukan terdapat hubungan yang bermakna antara jenis kelamin, asupan energi, asupan lemak, asupan karbohidrat dan asupan serat dengan konstipasi fungsional pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti.
F unctional constipation is the most common complaint found in gastrointestinal disorders. Previous studies have suggested that high-fiber and vegetable diets can reduce resistance to functional constipation. Students, especially in urban areas, experience a shift in diet along with the progress of the times and social-economic improvements. Then it is necessary to do research that aims to find out the relationship between diet and functional constipation in Trisakti University Faculty of Medicine students. The study used an observational study with a cross-sectional design involving 136 students of the Faculty of Medicine, Trisakti University. Data were collected by interviewing and filling out questionnaires which included identity, exclusion criteria, functional constipation using Roma III Criteria and eating patterns using Food Recall 2x24 hours. Data analysis using SPSS for Windows version 20.0 and the level of significance used is 0.05. Analysis of Chi-square test showed a significant relationship between sex (p = 0.027), energy intake (p = 0.001), fat intake (p = 0.019), carbohydrate intake (p = 0.000) and fiber intake (p = 0.010) with functional constipation in Trisakti University's medical faculty students. There was no significant relationship between protein intake (p = 0.715) and vegetables (p = 0.164) with functional constipation in Trisakti University Medical Faculty students. Conclusion This study showed a significant relationship between gender, energy intake, fat intake, carbohydrate intake and fiber intake with functional constipation in Trisakti University Medical Faculty students.