DETAIL KOLEKSI

Analisa proses pelapisan bio komposit ramah lingkungan dari serat tandan kosong sawit dengan empat material pelapis berbeda


Oleh : Dony Putra Almi

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2014

Pembimbing 1 : A.C. Arya

Subyek : Bio composite covering - oil palm plantation;Empty palm bunches - industrial material;Composite products - natural fiber - processing

Kata Kunci : bio composite, oil palm, palm fiber, waste

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2014_TA_MS_06107034_Halaman-Judul.pdf
2. 2014_TA_MS_06107034_Bab-1.pdf 8
3. 2014_TA_MS_06107034_Bab-2.pdf
4. 2014_TA_MS_06107034_Bab-3.pdf
5. 2014_TA_MS_06107034_Bab-4.pdf
6. 2014_TA_MS_06107034_Bab-5.pdf
7. 2014_TA_MS_06107034_Daftar-Pustaka.pdf
8. 2014_TA_MS_06107034_Lampiran.pdf

I ndonesia terus maju dalam memperluas areal perkebunan kelapa sawit yang bernilai ekonomis tinggi. Terhitung pada tahun 2007 lahan perkebunan kelapa sawit Indonesia tercatat seluas 6,85 juta hektar, dan meningkat menjadi 9,10 juta hektar pada tahun 2011. Pada tahun 2012 diperkirakan luas areal perkebunan kelapa sawit masih meningkat sebesar 1,40 persen dari tahun 2011 menjadi 9,23 juta hektar dan di tahun 2013 meningkat sebesar 1,65 persen menjadi 9,38 juta hektar. Berdasarkan data di atas luas areal perkebunan kelapa sawit di Indonesia selama tujuh tahun terakhir cenderung menunjukkan peningkatan sekitar 1,40 sampai dengan 9,05 persen per tahun, Seiring dengan meningkatnya produksi CPO, maka limbah yang dihasilkan oleh produsen minyak sawit juga meningkat. Keunggulan bahan serat alami TKS, seperti; kekuatan mekanis yang tinggi sampai 0,08 Gpa, ketahanan panas yang balk sampai 240 vC, dan ketahanan daya hantar listrik yang cukup baik. Serat sawit dihasilkan dari penyortiran, pembersihan, penguraian, dan pemilihan, sedangkan material komposit diperoleh dari proses pencampuran, pemadatan, press panas, dan pelapisan, dan pelapisan yang akan digunakan pada material komposit dilakukan dengan 4 pelapisan

I ndonesia is keep moving forward in expanding oil palm plantations with high economic value. Commencing in 2007 the Indonesian oil palm plantations covering an area of 6.85 million hectares recorded, and increased to 9.10 million hectares in 2011. In 2012 the estimated oil palm plantation area was increased by 1.40 percent to 9,23 million hectares and in 2013 increased by 1.65 per cent to 9.38 million hectares. Based on the above data area of oil palm plantations in Indonesia over the last seven years tend to show an increase of about 1.40 to 9.05 percent per year. Along with the increase in CPO production, the waste generated by palm oil producers also increased. Of the various types of waste generated (solid, liquid, and gas) then there is a solid waste Empty Palm Bunches (EFB) has the potential to be used as industrial raw materials in the form of "Natural Fibers" which can be used as the basis of composite products that can then be utilized as components such as clothes bulletproof, car body, and supporting components in a wide variety of industries and as a replacement for synthetic materials, other minerals which are not environmentally friendly materials and non-renewable. The advantages of natural fiber materials EFB, such as; high mechanical strength up to 0.08 GPa, good heat resistance up to 240 cC, and the resistance of electrical conductivity is quite good. Palm fiber produced from the sorting, cleaning, decomposition, and selections. While the composite materials obtained from the process of mixing, compaction, heat press, and coating. And coating to be used on composite materials made with 4 coating.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?