Teknologi membran nanofiltrasi pada sistem resirkulasi akuakultur melalui penambahan unit multimedia filter dengan variasi konsentrasi awal amonia
L imbah akuakultur menjadi masalah terhadap lingkungan karena ketergantungan terhadap konsumsi air dan menghasilkan kuantitas air limbah berlebih. Oleh karena itu, penggunaan kembali air limbah (wastewater reuse) penting dilakukan untuk mengurangi beban volume air limbah ketika dibuang ke lingkungan. Alternatif teknologi proses daur ulang air limbah dapat dilakukan melalui sistem resirkulasi akuakultur atau Recirculating Aquaculture System (RAS). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja RAS berdasarkan variasi volume kolam perlakuan media hidup ikan terhadap parameter konsentrasi awal amonia. Penelitian ini menggunakan tiga unit filter yaitu filter multimedia (FMM) dan filter karbon aktif (KA) sebagai pra-pengolahan dan membran nanofiltrasi (NF) sebagai media pengolahan utama. Variasi pengolahan dilakukan berdasarkan volume air pada kolam perlakuan sehingga dihasilkan perbedaan konsentrasi amonia sebagai parameter kajian utama. Volume air yaitu sebesar 1000 L, 750 L, serta 500 L dengan 100 ekor ikan koi (Cyprinus rubrofuscus) pada setiap bak. Hasil dari penelitian ini dapat diketahui efisiensi reduksi amonia dan nitrit dari air baku hingga efluen unit NF pada konfigurasi. Dalam pengolahan RAS dapat dicapai penyisihan amonia 97,5% dan 100% untuk nitrit. Fenomena fouling dalam proses filtrasi dapat diamati melalui perubahan nilai fluks dan resistensi pada membran. Penurunan nilai fluks maksimal mencapai 25,3%. Peningkatan nilai resistensi Rm dan Rf terendah, berkisar 338,7 – 385,33 m·detik2/L dengan peningkatan sebesar 12 % pada Rm dan peningkatan hingga 37,51 pada Rf. Pengembangan model dilakukan dengan menggunakan kondisi tidak tunak berdasarkan hubungan antara fluks solvent dan fluks solute dalam unit NF. Tujuan permodelan ini adalah untuk memprediksi nilai konsentrasi amonia dalam aliran permeate serta parameter-parameter yang memengaruhi kinerja membran NF. Nilai A_w, B_s, dan X berbeda-beda pada setiap variasi karena perbedaan variasi perlakuan mengakibatkan perbedaan beban kerja pada membran. Parameter B_s terbukti memiliki kontribusi terbesar dalam mempengaruhi nilai permeate NF
A quaculture waste has become an environmental problem due to its dependence on water consumption and excessive wastewater generation. Therefore, wastewater reuse is essential to reduce the volume of wastewater discharged into the environment. An alternative technology for wastewater recycling can be achieved through the Recirculating Aquaculture System (RAS). This research aims to analyze the performance of RAS based on variations in the treatment tank volume for the living media of fish concerning the initial concentration of ammonia. The study utilizes three filter units, namely multimedia filter (FMM) and activated carbon filter (KA) as pre-treatment and nanofiltration membrane (NF) as the main treatment medium. The processing variations are based on the water volume in the treatment tank, resulting in different ammonia concentrations as the main study parameter, specifically 1000 L, 750 L, and 500 L, with 100 koi fish (Cyprinus rubrofuscus) in each tank. The research findings reveal the efficiency of ammonia and nitrite reduction from the raw water to the NF unit effluent configuration. It is shown that the RAS treatment can achieve a 97.5% reduction for ammonia and a 100% reduction for nitrite. Fouling phenomena in the filtration process are observed through changes in flux values and membrane resistances. The maximum flux value decline reaches 25.3%. The increase in the lowest Rm and Rf resistance values ranges from 338,7 – 385,33 m·detik2/L, with an increase of 12% for Rm and up to 37.51 for Rf. Model development uses unsteady-state conditions based on the NF unit\'s relationship between solvent flux and solute flux. This modeling aims to predict the ammonia concentration values in the permeate flow and the parameters that influence the NF membrane performance. The values of A_w, B_s, and X differ in each variation due to the different treatment conditions, resulting in different workloads on the membrane. The B_{s,} the parameter is proven to have the most significant contribution to influencing the NF permeate values