Perencanaan Prasarana Sanitasi Air Limbah di Kelurahan Tegal Alur, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat
S anitasi yang buruk memiliki dampak bagi kesehatan manusia diantaranya dapat terkena penyakit diare, tifus, polio dan penyakit cacingan. Maka dari itu perlunya meningkatkan pelayanan sanitasi bersih dan layak serta menurunkan tingkat BABS (Buang Air Besar Sembarangan) menjadi 0%. Pemerintah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020 – 2024 dengan salah satu targetnya yaitu 90% akses sanitasi layak, termasuk di dalamnya 15% rumah tangga memiliki akses sanitasi aman serta penurunan angka Buang Air Besar Sembarangan (BABs) 0% pada akhir tahun 2024. Tujuan dari perencanaan ini adalah untuk merekomendasikan teknologi sanitasi air limbah di Kelurahan Tegal Alur. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dan kuesioner. Penentuan jumlah responden didapatkan dari perhitungan rumus Slovin. Kondisi sanitasi air limbah di Kelurahan Tegal Alur tergolong buruk karena hanya 24% masyarakat yang memiliki tangki septik dan 76% masyarakat tidak memiliki tangki septik sehingga air limbah domestik dibuang ke saluran terbuka. Wawancara dan kuesioner dilakukan di 4 RW yang memiliki kepadatan tinggi dan memiliki tingkat Buang Air Besar Sembarangan (BABs) yang tinggi yaitu RW 01, RW 02, RW 03 dan RW 13. Sistem On-Site dipilih untuk mengatasi permasalahan sanitasi air limbah di Kelurahan Tegal Alur dengan membangun tangki septik komunal. Direncanakan sejumlah 18 unit tangki septik komunal pada Kelurahan Tegal Alur dengan pembagian RW 01 direncanakan 4 unit, RW 02 direncanakan 7 unit, RW 03 direncanakan 5 unit, dan RW 13 direncanakan 2 unit sehingga peningkatan persentase sanitasi air limbah di RW 01 sebesar 3,38%, RW 02 sebesar 13,6%, RW 03 sebesar 2,1%, dan RW 13 sebesar 3,6%.Kata Kunci : Sanitasi, Buang Air Besar Sembarangan (BABs), Tangki Septik, Air Limbah, Sistem On-SitePustaka : 25 (2007-2022)
P oor sanitation has various impacts on human health, such as the risk of contracting diseases like diarrhea, typhoid, polio, and worm infections. Therefore, there is a need to improve clean and proper sanitation services while reducing the rate of Open Defecation to 0%. The Government has set a target in the National Medium-Term Development Plan (RPJMN) 2020 - 2024, aiming to achieve 90% access to proper sanitation, including 15% of households with access to safe sanitation and reducing the Open Defecation rate to 0% by the end of 2024. The goal of this planning is to recommend wastewater sanitation technology in Tegal Alur Ward. Data collection will be conducted through interviews and questionnaires, determining the number of respondents using the Slovin formula. The sanitation condition in Tegal Alur Ward is categorized as poor, with only 24% of the community having septic tanks and 76% without, resulting in domestic wastewater being discharged into open channels. Interviews and questionnaires will be carried out in 4 densely populated RWs with high Open Defecation rates, namely RW 01, RW 02, RW 03, and RW 13. The On-Site system is chosen to address the wastewater sanitation issues in Tegal Alur Ward by constructing communal septic tanks. A total of 18 units of communal septic tanks are planned for Tegal Alur Ward, with 4 units allocated for RW 01, 7 units for RW 02, 5 units for RW 03, and 2 units for RW 13. This will result in an increase in the percentage of wastewater sanitation in RW 01 by 3.38%, RW 02 by 13.6%, RW 03 by 2.1%, and RW 13 by 3.6%.Keywords : Sanitation, Open Defecation (OD), Septic Tank, Wastewater, On-Site System.References : 25 (2007-2022)