DETAIL KOLEKSI

Perencanaan pipa induk penyaluran air buangan di Citra Raya Tangerang Banten


Oleh : Fauziah P. Hapsari

Info Katalog

Nomor Panggil : TATL.06599

Penerbit : FALTL - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2006

Pembimbing 1 : Posma N.

Pembimbing 2 : Ariani D.A.

Subyek : Environment - Waste water;Waste - Pipe planning

Kata Kunci : wastewater, design, offsite system, main sewer, network

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2006_TA_STL_08201018-_Halaman-judul.pdf
2. 2006_TA_STL_08201018-_Bab-1.pdf
3. 2006_TA_STL_08201018-_Bab-2.pdf
4. 2006_TA_STL_08201018-_Bab-3.pdf
5. 2006_TA_STL_08201018-_Bab-4.pdf
6. 2006_TA_STL_08201018-_Bab-5.pdf
7. 2006_TA_STL_08201018-_Bab-6.pdf
8. 2006_TA_STL_08201018-_Bab-7.pdf
9. 2006_TA_STL_08201018-_Daftar-pustaka.pdf
10. 2006_TA_STL_08201018-_Lampiran.pdf

C itraRaya adalah merupakan suatu kawasan perumahan yang sedang berkembang dengan luas wilayah +/- 5000 ha yang terletak di Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten. Tahap I pengembangan CitraRaya adalah seluas 22549 ha, pada daerah Tahap I ini perencanaan dibuat. Saat ini CitraRaya masih menggunakan sistem pengolahan air buangan setempat yaitu tangki Septik. Perencanaan jaringan pipa induk air buangan di Citra Raya direncanakan sampai dengan akhir tahun perencanaan dimana total jumlah penduduk CitraRaya sampai akhir tahun perencanaan sebanyak 305.110 jiwa. Kebutuhan air bersih untuk domestik (perumaha) pada akhir tahun perencanaan diasumsikan meningkat 5% untuk rumah Tpe III dan 10% untuk Tipe I dan Tipe II, yaitu sebesar 240,27 l/org/hari untuk rumah Tipe I, 222,35 l/org/hari untuk Tipe II, dan 171,15 l/org/hari untuk rumah Tipe III dengan faktor harian maksimum (Fmd)sebesar 1,16. persen kebutuhan non domestik (komersia) terhadap kebutuhan domestik (perumahan) adalah 13,46% meningkat menjadi 15% pada akhir tahun perencanaan. Persentase air buangan didapat dari perbandingan dengan kawasan perumahan Lippo Karawaci, yaitu sebesar 86,28%.debit rata-rata air buangan di akhir tahun perencanaan sebesar 2,34 l/dtk/1000 jiwa. Dalam pelaksanaannya, rencana jaringan air buangan dibagi menjadi 2 tahap dengan pertimbangan untuk pembangunan yang lebih ekonomis. Tahap I pelayanan air buangan dikhususkan pada daerah yang sudah berkembang, sedangkan untuk Tahap II meluas ke daerah yang belum sama sekali dikembangkan. Dalam perencanaan jaringan pipa induk ini ada 2 altrenatif yang diusulkan. Hasil perhitungan untuk alternatif I dengan total panjang pipa 20.860 m, diameter yang digunakan 300 -1500 mm, jumlah manhole 179 buah, jumlah drop manhole 7 buah, 13 unit bangunan gelontor, 11 unit pompa dengan total biaya sebesar Rp. 65.00.325.503,93. Sedangkan untuk alternatif 2 total panjang pipa induk adalah 20.428m, diameter yang digunakan 300 - 1500 mm, jumlah manhole 175,7 buah drop manhole, 23 unit bangunan gelontor, dan 13 unit pompa dengan total biaya sebesar Rp. 68.124.419.282,30. Oleh karena itu alternatif I menjadi alternatif terpilih dengan perhitungan biaya per meter Rp. 3.116.331.85 dan biaya per sambungan rumah Rp. 872.838,87. Rincian biaya alternatif terpilih Tahap I sebesar Rp. 46.894.253.480,74 dan Tahap II sebesar Rp. 18.112.072.023,19.

C itraRaya is a new developing housing complex with area extends +/- 5000 ha located in Tangerang District, Banten Provinc. The najor developing plan of CitraRaya is devided in two phases, total area of phase I is 2549 ha and become the case of study . At this point in time, CitraRaya uses onsite system which is septik tank, to solve its sewage problems. The objective of this design is to solve CitraRaya's sewage problems until the whole area is fully developed. By the end of the planning period the estimated total residents are 305.110 residents and the domestic (housing) water consumption is assumed to increase for every type of house. Type III will increase 5% as for Type I and Type II will incerase 10%, resulting the final water consumption of 240,27 l/person/day for house Type I , 222,35 L/person/day for house Type II, and 171,15 L/person/day for Type III with maximum day factor 1,16. The present ratio between domestik (housing) and domestic (comercial) is 13,46% and increases to 15% by the end of planning period. The percentage of wastewater to water consumption is chosen by comparing othe housing complex area to water consumption of 86,28%. The average flow rate of wastewater by the end of planning period is 2,34 L/sec/1000person. INrealizing this design, construction work will be devided in two phase with consideration from economic point of view. Phase I will serve all area that already had been developed and phase II will serve all area that has not been developed at all at the moment. There are 2 alternatives line suggested in this sewerage system design. The first alternative requires 20.860m length of pipe, 300 -1500 mm of diameter, 179 manholes, 7 drop manholes, 13 unit flush tanks, and 11 sewerage pumps with predicted total budget of Rp. 65.006.325.503,93. The second alternative 20.428, 300 - 1500 mm of diameter, 175 manholes, 7 drop manholes, 13 unit flush tank, and 13 sewerage pumps with perdicted total budget of 68.124.419.282,30. With the consideration of less cost needed to construct, the first alternative is then chosen. This chosen alternative cost Rp. 3.116.331,85 /meter of equel to Rp. 872.838,87/conection. Total cost for phase I from 2549 ha, of the chosen alternative is Rp. 46.894.253.480,74 and for phase II is Rp. 18.112.072.023,19.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?