Perencanaan instalasi pengolahan air limbah di kota tangerang selatan sampai dengan tahun 2037
S istem pengolahan air limbah yang belum terintegrasi dapat menjadi salah penyebab pencemaran air limbah, salah satu contohnya adalah kota tangerang selatan. Studi ini bertujuan untuk merancang bangunan pengolahan air limbah domestik di kota tangerang selatan dilengkapi dengan unit pengolahan efisien dan ekonomis dengan 2 tahapan perhitungan. Tahap i kapasitas ipal sebesar 283.178 m3/hari sampai dengan tahun 2027 dan tahap ii dengan kapasitas ipal sebesar 319.856 m3/hari sampai akhir tahun perencanaan 2037. Perencanaan ipal pada tahap i terdiri dari 3 modul dan tahap ii terdiri dari 6 modul dengan karakteristik influen air limbah dalam perencanaan adalah bod5 83,2 mg/l, cod 312 mg/l dam tss 34 mg/l. Kinerja ipal dirancang agar efluen memenuhi peraturan menteri lingkungan hidup dan kehutanan no. 68 tahun 2016 tentang baku mutu air limbah domestik. Rancangan pengolahan ipal terdiri dari sumur pengumpul, bar screen, grit chamber, bak ekualisasi, primary sedimentation, rotating biological contactor, secondary clarifier, gravity thickening, sludge dry bed dan bak effluen. Hasil pengolahan air limbah menghasilkan effluen bod5 6,23 mg/l, cod 23,36 mg/l, 1,21 mg/l yang sudah memenuhi baku mutu. Total rancangan biaya yang dibutuhkan pada tahap i sebesar rp 100.796.667.107,21 dengan harga sebesar rp 355.947,80 per 1 m3/hari. Total rancangan biaya yang dibutuhkan pada tahap ii sebesar rp 213.962.802.681,06 dengan harga sebesar rp 82.887,18 per 1 m3/hari.
p ollution; one example is the city of South Tangerang. This study aims to design adomestic wastewater treatment plant in South Tangerang City equipped with anefficient and economical treatment unit with two stages of calculation. Phase I hasa STP capacity of 283,178 m3/day until 2027, and Phase II has a STP capacity of319,856 m3/day until the end of the 2037 planning year. STP planning in phase Iconsists of 3 modules, and phase II consists of 6 modules. The influentcharacteristics of wastewater in the planning are BOD5 83.2 mg/L, COD 312 mg/L,and TSS 34 mg/L. The STP performance is designed so that the effluent meets theMinister of Environment and Forestry Regulation No. 68 of 2016 concerningDomestic Wastewater Quality Standards. The STP treatment design consists of acollecting well, bar screen, grit chamber, equalization basin, primary sedimentation,rotating biological contactor, secondary clarifier, gravity thickening, sludge drybed, and effluent basin. The results of wastewater treatment produce effluent BOD5of 6.23 mg/L, COD of 23.36 mg/L, and 1.21 mg/L, which already meet the qualitystandards. The total design cost required in phase I amounted to Rp100,796,667,107.21, with a price of Rp 355,947.80 per 1 m3 per day. The totaldesign cost required in phase II amounted to Rp 213,962,802,681.06 at a price ofRp 82,887.18 per 1 m3 per day.