A ir limbah yang dibuang dari suatu industri tekstiI, kandungan zar pencemamya bervariasi, tergantung pada proses yang dikerjakan dalmn industri tekstil tersebut. Kandungan karbon organik yang cukup tinggi dan zat warna dalam volume yang besar merupakan sumber pencemar utama Pencemaran air dari industri tekstil pada umumnya disebabkan oleh proses basah. Pada umumnya air limbah tekstil dioiah deogan berbaagai kombinasi dari pengolahan kimia, fisik dan biologi. Pengolahan air limbah tekstil secara biologis biasanya berupa trickling filter dan lumpur aktif. Pada penelitian ini diterapkan salah satu cara. pengolahan biologis untuk mengolah air limbah yang dibasilkan oleh indusiri tekstil dengan menggunakan bioreaktor gabnagan anaerob-aerob tiennedia karbon aktif yang terbuat dari tempurung kelapa berbentuk granula yang berfungsi tempat mclekatnya mikroorganisme uotuk mendegradasi bahan. organik yaqg terkandung dalam limbah tekstil menjadi fraksi yang lebih kecil supaya dapat dengan mudah masuk ke pori pori dalam karbon aktif bioreaktor gabungan anaerobib bermedia karbon aktif inidapat disebut juga sebagai bioreaktor film tetap, karena mikroorganisme tumbuhdan berkembang dia tas medis dengan membentuk suatu lapisan biofilm dan dalam pengoperasiannya, media karbon aktif terendam seluruhnya. Bioreaktor ini berbentuk baffle channel yang terdiri dari 4 ruang yaitu 2 ruang anaerob, 1 ruang aerob dan 1 ruang sedimentasi . Limbah tekstil yang digunakan dalam penelitian mi mempunyai karakteristik COD : 600 - 800 mg/J, .BOD : 300 - 400 mg/J,. TSS : 70 - 80 mg/I dan pH : 6 - 9. Dengan melakukan variasi waktu tinggal 8 jam sampai dengan 32 jam dengan laju beban organik yang berkisar antara 1~971 kg.COD/m3.hari sampaj dengan . 0~479 k_g.COD/m3.hari, beban organik yang tersisihkan berkisar antara 1,57 kg.COD/m3 hari sampai dengan 0,437 kg.COD/m3,Diperoleh efisiensi penyisihan COD yang J>edcisarantara 79,6 % .sampai dengan 91,37 % dan efisiensi wama berkisar antara 52,57 %sampai 6"8;4 % dengan konsentrasi COD efluen sebesar 134,34 mg/l dsampai dengan 55,45 mg/I yang masih berada di bawah baku mutu SK GUB JABAR No 6 Th1999 dan konsentrasi wama efluen berkisar antara 129,43 .PtCo sampai dengan 75,10PtCo. Dengan menggunakan rumus Eckenfelder (1970) yang dikutip dari Reynolds (1982) diperoleh nilai n dan K untuk penyisihan snhstrat sebesar 0,.2828 dan 5,.4492 m", sedangkan untuk penyisihan wama diperoleh oilai n = 0,3193 dan nilai K =: 2,839 m-1