Perencanaan pipa induk sistem penyaluran air limbah di Kota Makassar, Sulawesi Selatan
S ustainable Development Goals (SDGs) merupakan aksi global untuk mengatasiberbagai permasalahan di dunia. Tujuan keenam yaitu memastikan ketersediaandan manajemen air bersih yang berkelanjutan dan sanitasi bagi semua. KotaMakassar terletak di Sulawesi Selatan dengan jumlah penduduk 1.427.619 jiwaserta memiliki luas 175,77 km2. Tingkat perilaku BABs masyarakat Makassarsebesar 10,17%, dan akses terhadap santitasi yang tidak layak sebesar 36,4%.Berdasarkan data tersebut, maka tugas akhir ini bertujuan untuk merencanakansistem penyaluran air limbah (SPAL) Kota Makassar hingga akhir tahun 2041.Penetapan daerah pelayanan SPAL diawali dari pemetaan sistem sanitasi layakdengan pelayanan 100%, yaitu sanitasi setempat dan terpusat berdasarkan kriteriayang telah ditetapkan. Kota Makassar memiliki kontur yang naik turun dan dilewatisungai dan kanal sehingga direncanakan 2 alternatif untuk mencari sistem yangefektif. Alternatif 1 dan Alternatif 2 direncanakan memiliki 4 IPAL. Tiap alternatifakan menyalurkan ke 3 lokasi IPAL yang sama, yaitu IPAL Panampu ,IPALTamalate dan IPAL Berua, dengan perbedaan 1 lokasi IPAL, yaitu IPAL Batuauntuk alternatif 1 dan IPAL Tamalate untuk alternatif 2. Alternatif terpilih adalahalternatif 2 dengan total panjang pipa induk 43.888 m menggunakan pipa dengandiameter 200 – 1.500 mm. Biaya total investasi dengan mengunakan metode galianterbuka dan jacking dibeberapa lokasi adalah Rp1.400.083.643.783 atau Rp4.878.689 per meter panjang pipa terpasang serta biaya operasional per tahunsebesar Rp 2.633.322.250. Tahapan pembangunan dilakasanakan menjadi 2 tahap,yaitu pembangunan SPAL menuju IPAL Tallo dan IPAL Berua dengan totalpanjang pipa 15.465 m untuk tahap 1 dan selanjutnya pada tahap 2 pembangunanSPAL dengan total panjang pipa 28.422 m menuju IPAL Panampu dan IPALTamalate.