P entingnya pengetahuan dan upaya menangani limbah cair dari produk kegiatan dokter gigi sehari-hari, disebabkan oleh banyaknya bakteri, serta kemungkinan bcsar adanya virus ataupun bahan-bahan berbahaya yang dapat terlarut dalam air buangan tersebut. Air buangan yang disalurkan tanpa pemrosesan terlebih dahulu, dapat mengakibatkan kontaminasi serta penyebaran penyakit pada Lingkungan. Penelitian ini telah dilakukan terhadap 15 klinik dokter gigi di wilayah Jakarta Barat. Sampel diambil dengan cara menampung air yang dipakai dari klinik dokter gigi tersebut sebelum dan sesudah praktek selesai. Secara statistik dapat dikatakan terdapat bakteri yang dapat berkumulatif dan menjadi patogen pada air buangan dari klinik kedokteran gigi. Hasil pemeriksaan mikrobiologi diperoleh 6 jenis bakteri yaitu: Staphylococus a/bus, Bacillus, E. coli, Staphylococus aureus, Klebsiella, Streptococus a/fa & beta hemoliticus. Hasil perhitungan odds ratio (OR) diperoleh nilai sebesar 0,444. Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa air yang dikeluarkan dari kegiatan praktek dokter gigi mempunyai risiko terdapat bakteri 0,444 kali lebih besar dibandingkan air yang digunakan. Dari hasil uji chi square dapat disimpulkan bahwa air yang digunakan dan air yang dikeluarkan mcmang terdapat bakteri. Pada uji T-tes pada air yang digunakan dan air yang dikeluarkan ternyata cukup efektif bahwa memang ada perbedaan antara air yangdigunakan dan air buangan yang dikeluarkan. Hasil dari penelitian identifikasi bakteri pada air buangan juga menunjukan bahwa banyaknya bakteri yang dihasilkan dari klinik dokter gigi dan langsung disalurkan ke saluran kota tanpa penampungan dan perawatan terhadap air buangan tersebut terlebih dahulu, sehingga limbah cair tersebut dapat dibilang tidak aman untuk disalurkan langsung ke saluran kota yang mana dapat mengganggu kesehatan lingkungan sekitar serta tempat praktek kedokteran gigi tersebut sendiri.