Perencanaan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) Tallo di Kota Makassar, Sulawesi Selatan
I PAL Tallo merupakan salah satu instalasi pengolahan air limbah yang direncanakan oleh pemda Kota Makassar, yang tercantum dalam Perda Kota Makassar No. 4 Tahun 2015 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Makassar Tahun 2015-2034. Tugas akhir ini bertujuan untuk merancang IPAL domestik yang terdiri dari pengolahan fisik dan biologis yang efisien beserta rencana anggaran biaya. Jumlah penduduk yang dilayani oleh IPAL Tallo sebanyak 191.636 jiwa dengan kapasitas 63.400 m3/hari sampai akhir tahun perencanaan 2041. Perencanaan IPAL terdiri dari dua (2) modul dengan dasar perencanaan mengacu pada IPAL setara yaitu IPAL Semanggi, Surakarta dan IPAL Krukut, Jakarta, karakteristik influen air limbah dalam perencanaan adalah BOD5 160 mg/L, COD 218 mg/L, dan TSS 76 mg/L. Kinerja IPAL dirancang agar efluen memenuhi Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 68 Tahun 2016 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik. Rancangan pengolahan biologis terdiri dari tiga (3) alternatif yaitu fakultatif aerated lagoon, extended aeration, dan moving bed biofilm reactor (MBBR), dipilih berdasarkan multi kriteria dengan tiga (3) aspek yaitu ekonomi, lingkungan dan aspek teknis yang terdiri dari pertimbangan teknologi, ketersediaan lahan dan SDM untuk mengoperasikan teknologi. Alternatif terpilih adalah MMBR, karena memiliki efisiensi yang tinggi, SDM untuk pengoperasian teknologi sudah tersedia dan lahan yang digunakan relatif kecil. Sehingga rangkaian unit pengolahan pada IPAL Tallo direncanakan adalah sumur pengumpul, bar screen, grit chamber, bak ekualisasi, bak pengendapan, MBBR, clarifier, bak desinfeksi, gravity thickening, sludge drying bed, dan bak efluen. Hasil desain MBBR terdiri dari (3) tiga bak dengan volume sebesar 2712,11 m3, 1540,97m3 dan 1540,97 m3 dan td masing-masing 2,07 jam, 1,18 jam dan 1,18 jam. Volume oksigen yang dibutuhkan sebesar 114,11 m3/menit. Desain alternatif (1) satu menghasilkan efluen BOD5 7,21 mg/L, COD 11,77 mg/L dan TSS 1,36 mg/L dan sudah memenuhi baku mutu. Total rancangan anggaran biaya yang dibutuhkan adalah sebesar Rp. 322.160.581.524,80 dengan harga per 1 m3/hari sebesar Rp. 5.081.397,18.