Hubungan night eating syndrome dengan kualitas tidur pada siswi sman 30 jakarta
T idur merupakan hal yang sangat penting untuk manusia. Kualitas tidur yang baik berpengaruh terhadap kesejahteraan fisik, fungsi kognitif, dan psikologis. Kualitas tidur dapat dikatakan baik apabila seseorang mencapai kepuasan tidur yaitu tidak mengalami gangguan tidur dan kekurangan waktu tidur. Menurut American Academy of Sleep Medicine, rata-rata tidur yang dibutuhkan seorang remaja untuk menjaga kesehatannya sekitar 8-10 jam. Berdasarkan survei dari The Youth Risk Behaviour ditemukan 72,7% siswa rata-rata tidur <8 jam pada hari sekolah. Kurangnya waktu tidur seseorang akan berpengaruh terhadap peningkatan hormon ghrelin dan menyebabkan rasa lapar di malam hari sehingga dapat berakibat pada terjadinya Night Eating Syndrome (NES). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara NES dengan kualitas tidur pada siswi SMAN 30 Jakarta.METODEPenelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan cross-sectional yang dilaksanakan pada bulan Oktober 2023 di SMAN 30 Jakarta, dengan jumlah subjek dalam penelitian ini sebanyak 95 subjek. Teknik pengambilan yang digunakan adalah non-random consecutive sampling. Penilaian Night Eating Syndrome dilakukan menggunakan pengisian kuesioner Night Eating Diagnostic Questionnaire (NEDQ) dan kualitas tidur dinilai menggunakan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Pengolahan dan analisis data menggunakan SPSS 25.0 dengan uji Chi-square.HASILBerdasarkan analisis yang telah dilakukan menggunakan uji Chi-square, didapatkan nilai p=0,001. Berdasarkan hasil tersebut, pada penelitian ini terdapat hubungan yang bermakna antara NES dengan kualitas tidur (p<0,05).KESIMPULANBerdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara NES dengan kualitas tidur pada siswi SMAN 30 Jakarta.
S leep is very important for humans. Good sleep quality affects physical well-being, cognitive, and psychological function. Good sleep quality is defined as when someone achieves sleep satisfaction, they do not experience sleep disturbances or lack of sleep. American Academy of Sleep Medicine suggests that teenager needs between 8 and 10 hours of sleep every night to maintain their health. The Youth Risk Behavior Survey assesses sleep in high school students and found that 72.7% of students sleep less than 8 hours on school days. A person\'s lack of sleep will increase the hormone ghrelin and cause hunger at night, which can result in Night Eating Syndrome (NES). This research aimed to determine the relationship between NES and sleep quality in female students at SMAN 30 Jakarta.METHODA cross-sectional study was conducted in October 2023 at SMAN 30 Jakarta, with the number of subjects in this research being 95 subjects. The sampling technique used was non-random consecutive sampling. Night Eating Diagnostic Questionnaire (NEDQ) was used to assess Night Eating Syndrome and sleep quality was assessed using the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) questionnaire. Data processing and analysis used SPSS 25.0 with the Chi-square test.RESULTThere was a significant relationship between NES and sleep quality with p=0.001 by using the Chi-square test (p<0.05).CONCLUSIONIn conclusion there is a relationship between NES and sleep quality in female students at SMAN 30 Jakarta.