L ansia umumnya mengalami beberapa masalah kesehatan lebih dari satu sehingga membuat rencana pengobatan dan perawatan menjadi lebih kompleks. Umumnya lansia menderita setidaknya 3 penyakit kronis atau masalah kesehatan lain ketika usia mereka telah mencapai 65 tahun. Penuaan juga dikaitkan dengan perubahan dalam pola dan kualitas tidur. Cukup dan tidaknya tidur seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu, penyakit kronis, latihan fisik dan kelelahan, stress emosional, gaya hidup dan kebiasaan, serta obat – obatan. Penelitian ini bertujuan untuk menilai hubungan penyakit kronis dengan kualitas tidur pada lansia. Penelitian ini dilaksanakan di Wredha Wisma Mulia dan Yayasan Wihdatul Muslimat Jakarta pada bulan Mei-Juli 2016 dengan analiti observasional dan pendekatan potong silang (cross sectional). Responden pada penelitian ini adalah lansia yang berusia ≥ 60 tahun dan berjenis kelamin wanita dan laki-laki. Pengambilan data penyakit kronis dilakukan dengan wawancara dan pengisian kuisioner Health Survey. Pada pengambilan data kualitas tidur dilakukan dengan pengisian kuisioner PSQI (Pittsburgh Sleep Quality Index). Hubungan antara kedua variabel di uji secara statistik. Penelitian ini diikuti oleh 74 responden yang sebagian besarnya memiliki penyakit kronis. Penyakit kronis banyak yang diderita. Untuk kualitas tidur sebagian besar responden memiliki kualitas tidur yang buruk yaitu 43 responden. Hasil uji analisis menyatakan tidak terdapatnya hubungan bermakna antara penyakit kronis dengan kualitas tidur pada lansia (p=0.836). Penelitian ini menunjukkan tidak terdapatnya hubungan bermakna antara penyakit kronis dengan kualitas tidur pada lansia.