Hubungan konsumsi bubble tea terhadap kualitas tidur pada remaja akhir
I ndividu pada rentang usia 17-25 tahun relatif memiliki kegiatan yang padat danbanyak dari mereka yang menjadikan bubble tea sebagai bagian dari gaya hidup.Bubble tea termasuk dalam salah satu minuman yang berpemanis. Konsumsi berlebihan minuman dengan gula buatan kemungkinan dapat berkontribusi padagangguan kualitas tidur pada remaja dan orang dewasa. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui pengaruh konsumsi bubble tea terhadap kualitas tidur padaremaja akhir. METODE Penelitian menggunakan desain potong lintang dengan besar sampel 70 orangberusia 17 - 25 tahun. Penelitian dilakukan secara online menggunakan googleform pada bulan November 2020. Bahan dan instrumen pada penelitian ini adalahkuesioner bubble tea dan Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Kriteria inklusimeliputi individu berusia 17 – 25 tahun, mengonsumsi bubble tea dalam 1 bulanterakhir, dan bersedia menjadi responden penelitian. Kriteria Eksklusi meliputimengonsumsi kopi sebelum tidur, merokok sebelum tidur , rasa tidak nyaman(pain) pada salah satu ataupun seluruh bagian tubuh, ruangan kurang nyaman,riwayat penyakit kardiovaskular dan diabetes mellitus. Analisis data denganmenggunakan korelasi Spearman dengan nilai p < 0,05. HASIL Hasil penelitian didapatkan rata-rata individu mengonsumsi bubble tea 1 gelasperhari (60%). Terkait kualitas tidur, sebanyak 13 orang yang memiliki kualitastidur baik (18,57%), dan 57 orang memiliki kualitas tidur buruk (81,42%). Hasiluji korelasi Spearman menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikanantara konsumsi bubble tea dan kualitas tidur dengan nilai r = 0,131 dan p =0,280. KESIMPULAN Tidak terdapat hubungan antara konsumsi bubble tea terhadap kualitas tidur padaremaja akhir.
I ndividuals in the age range 17-25 years have relatively busy activities and manyof them make it bubble tea as part of a lifestyle. Bubble tea included in one of thesugar-sweetened beverages. Excessive consumption of beverages with artificialsugar may contribute to sleep quality disturbances in adolescents and adults. Thisstudy aims to determine the effect of consumption bubble tea on sleep quality inlate adolescence.METHODThis study used a cross-sectional design with a sample size of 70 individuals aged17-25 years. The research was carried out online use google form in November2020. The materials and instruments in this study were a questionnaire bubble teaand Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Inclusion criteria include individualsaged 17-25 years, consuming bubble tea in the last 1 month, and being willing tobe research respondents. Exclusion criteria included consuming coffee before bed,smoking before bed, discomfort (pain) in one or all parts of the body,uncomfortable room, history of cardiovascular disease and diabetes mellitus. Dataanalyze using Spearman correlation with p value <0.05.RESULTThe research results were obtained the average individual consumes bubble tea 1cup per day (60%). Regarding sleep quality, as many as 13 people had good sleepquality (18.57%), and 57 people had poor sleep quality (81.42%). The Spearmancorrelation test results show there is no significant relationship betweenconsumption bubble tea and sleep quality with a value of r = 0.131 and p = 0.280.CONCLUSIONThere is no relationship between bubble tea consumption and sleep quality in lateadolescence.