Hubungan antara kualitas tidur dan astenopia pada usia produktif
A stenopia atau yang dikenal dengan mata lelah yaitu kelelahan okular atau ketegangan yang terjadi pada mata akibat penggunaan otot mata secara berlebih. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi astenopia salah satunya adalah kualitas tidur, tidur yang tidak adekuat dapat mengakibatkan seseorang mudah lelah. Kelelahan bisa terjadi pada seluruh organ tubuh, salah satunya terjadi pada mata. Penelitian ini bertujuan untuk menilai hubungan antara kualitas tidur dan astenopia pada usia produktifMETODEPenelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Jumlah sampel yang dibutuhkan 118 responden pada usia 20-59 tahun dan dilakukan secara Consecutive Sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui pengisian kuesioner PSQI dan VFI. Data yang sudah dikumpulkan akan diolah dan dianalisis dengan SPSS menggunakan analisis univariat dan bivariatHASILBerdasarkan hasil uji chi-square pada variabel usia, tidak terdapat hubungan antara usia dan astenopia (p = 0,675 atau p > 0,05). Pada variabel jenis kelamin, tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin dan astenopia (p = 0,196 atau p > 0,05). Sedangkan pada variabel kualitas tidur, terdapat hubungan antara kualitas tidur dan astenopia (p = 0,032 atau p < 0,05)KESIMPULANTerdapat hubungan antara kualitas tidur dan astenopia. Namun tidak ditemukan adanya hubungan antara karakteristik sosiodemografi (usia dan jenis kelamin) dan astenopia
A sthenopia, also known as eye fatigue, is ocular fatigue or tension in the eye due to overuse of the eye muscles. Many factors can affect asthenopia, one of which is sleep quality, inadequate sleep can cause a person to tire easily. Fatigue can occur in all organs of the body, one of which occurs in the eyes. This study aims to assess the relationship between sleep quality and asthenopia in productive ageMETHODSThis study uses an analytic observational method with a Cross Sectional approach. The number of samples required for 118 respondents was carried out by Consecutive Sampling. Data was collected through filling out the PSQI and VFI questionnaires. The data that has been collected will be processed and analyzed with SPSS using univariate and bivariate analysisRESULTSBased on the results of the chi-square test on the age variable, there was no relationship between age and asthenopia (p = 0.675 or p > 0.05). In the gender variable, there was no relationship between gender and asthenopia (p = 0.196 or p > 0.05). While on the sleep quality variable, there is a relationship between sleep quality and asthenopia (p = 0.032 or p < 0.05)CONCLUSIONSThere is a relationship between sleep quality and asthenopia. However, no association was found between sociodemographic characteristics (age and sex) and asthenopia.