DETAIL KOLEKSI

Hubungan antara kualitas tidur dan sindrom mata kering pada karyawan


Oleh : Grace Yuni Argawati S. Manihuruk

Info Katalog

Nomor Panggil : S 1904

Penerbit : FK - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2022

Pembimbing 1 : Kurniasari

Subyek : Dry eye syndromes

Kata Kunci : dry eye syndrome, sleep quality, employees

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2022_TA_SKD_0300180033_Halaman-judul.pdf 13
2. 2022_TA_SKD_0300180033_Pengesahan.pdf
3. 2022_TA_SKD_0300180033_Bab-1_Pendahuluan.pdf 4
4. 2022_TA_SKD_0300180033_Bab-2_Tinjuan-Literatur.pdf 10
5. 2022_TA_SKD_0300180033_Bab-3_Kerangka-Konsep.pdf 5
6. 2022_TA_SKD_0300180033_Bab-4_Metode-Penelitian.pdf 5
7. 2022_TA_SKD_0300180033_Bab-5_Hasil.pdf 5
8. 2022_TA_SKD_0300180033_Bab-6_Pembahasan.pdf 4
9. 2022_TA_SKD_0300180033_Bab-7_Kesimpulan.pdf 1
10. 2022_TA_SKD_0300180033_Daftar-Pustaka.pdf 3
11. 2022_TA_SKD_0300180033_Lampiran.pdf 21

S indrom mata kering merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh berbagai faktor dan memiliki angka kejadian yang tinggi diberbagai negara.(1) Pemicu terjadinya mata kering merupakan penurunan produksi air mata dan atau terjadinya penguapan air mata sehingga menyebabkan peradangan pada permukaan antara kornea dan lapisan air mata. (2) Prevalensi sindrom mata kering di Indonesia sekitar 26, 53%.(6) Penelitian di China membuktikan bahwa selama masa pandemi COVID-19 sebuah sekitar 14,9 % individu yang bekerja kembali di masa pandemi mengalami kualitas tidur buruk dengan durasi tidur kurang dari 7 jam. (15) Dengan angka kejadian sindrom mata kering di Indonesia cukup tinggi dan kualitas tidur menjadi masalah yang sering terjadi pada berbagai populasi. Maka peneliti ingin melakukan penelitian terkait hubungan antara kualitas tidur dan sindrom mata kering pada karyawan.METODEPenelitian ini menggunakan studi analitik observasional dengan desain Cross-sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara consecutive sampling pada karyawan Bank BJB cabang Singaparna, Jawa Barat pada Desember 2021. Jumlah subjek yang diteliti sebanyak 66 dengan pengambilan data menggunakan kuesioner OSDI untuk menilai gejala mata kering dan PSQI untuk menilai kualitas tidur. Analisis data dengan menggunakan program SPSS versi 28 for Windows dengan uji Chi-Square.HASILDari 58 subjek penelitian yang mengalami sindrom mata kering, 52 diantaranya memiliki kualitas tidur yang buruk. Hasil menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kualitas tidur dengan sindrom mata kering pada karyawan dengan nilai p = 0, 002 (p<0,05) dan tidak terdapat hubungan usia dan jenis kelamin dengan sindrom mata kering dengan nilai p = 0, 095 dan p = 0, 143. Pengujian menggunakan uji alternatif Chi-square yaitu uji Exact Fischer.KESIMPULANDapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara kualitas tidur dengan sindrom mata kering pada karyawan.

D ry eye syndrome is a disease caused by various factors and has a high incidence in various countries.(1) The trigger for dry eye is a decrease in tear production and or the evaporation of tears, causing inflammation of the surface between the cornea and the tear film. (2) The prevalence of dry eye syndrome in Indonesia is around 26.53%.(6) Research in China has shown that during the COVID-19 pandemic an approximately 14.9% of individuals who returned to work during the pandemic experienced poor sleep quality with sleep duration of less than 7 hours. (15) The incidence of dry eye syndrome in Indonesia is quite high and sleep quality is a problem that often occurs in various populations. So the researchers wanted to conduct research related to the relationship between sleep quality and dry eye syndrome in employees.METHODSThis study used an observational analytic study with a design cross-sectional. Sampling was carried out by consecutive sampling on employees of Bank BJB Singaparna branch, West Java in December 2021. The number of subjects studied was 66 with data collection using the OSDI questionnaire to assess dry eye symptoms and PSQI to assess sleep quality. Data analysis using SPSS version 28 for Windows withtest Chi-Square.RESULTSIn this study consists of the 58 study subjects who experienced dry eye syndrome, 52 of them had poor sleep quality. The results showed that there was a relationship between sleep quality and dry eye syndrome in employees with p = 0.002 (p<0.05) and there was no relationship between age and sex with dry eye syndrome with p = 0.095 and p = 0, 143. The test uses the alternative Chi-square test is Exact Fischer test.CONCLUSIONIt can be concluded that there is a relationship between sleep quality and dry eye syndrome in employees

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?