Hubungan antara konsumsi kopi dengan sindrom mata kering pada usia dewasa
L ATAR BELAKANG Sindrom mata kering merupakan kelainan pada lapisan air mata yang dapat menyebabkan kerusakan pada permukaan mata. Penyakit ini termasuk salah satu beban utama kesehatan mengingat prevalensinya yang tinggi. Terdapat berbagai faktor risiko terjadinya sindrom mata kering, salah satunya adalah konsumsi kopi, yang dikarenakan oleh tingginya kandungan kafein pada minuman tersebut. METODE Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan desain cross- sectional. Populasi pada penelitian ini adalah subjek usia dewasa (20 – 59 tahun) di RW 07 Panaragan Pojok dengan besar sampel 115 orang yang diambil dengan teknik cluster random sampling dan simple random sampling. Data penelitian dianalisis menggunakan uji Chi-square. HASIL Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa subjek yang memiliki sindrom mata kering didominasi oleh usia dewasa akhir (30 – 59 tahun) dan jenis kelamin laki-laki. Dari keseluruhan subjek dengan sindrom mata kering, sebagian besarnya memiliki kebiasaan konsumsi kopi, dengan derajat konsumsi yang paling banyak adalah konsumsi ringan. Tidak ditemukan adanya hubungan antara jenis kelamin (p = 0,776) dan usia (p = 0,221) dengan sindrom mata kering. Sedangkan terdapat hubungan antara konsumsi kopi dengan sindrom mata kering (p = 0,000). KESIMPULAN Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara konsumsi kopi dengan sindrom mata kering pada usia dewasa. Namun tidak ditemukan adanya hubungan antara karakteristik sosiodemografi (usia dan jenis kelamin) dengan sindrom mata kering.
B ACKGROUND Dry eye syndrome is an eye disorder that affect tear film and can causes damage to the surface of the eyes. This disease is one of the health burdens because of its high prevalence. There are various risk factors for dry eye syndrome, one of which is coffee consumption, due to its high caffeine content. METHODS An analytic observational study with a cross-sectional design was used for this research. The population in this study were adults (20 – 59 years old) in RW 07 Panaragan Pojok with sample size of 115 people who were taken using cluster random sampling and simple random sampling. This research was conducted from October to December 2021. Research data was analyzed using the Chi-square test. RESULTS The results of this study showed that subjects who have dry eye syndrome are dominated by late adults in age 30 – 9 years old and male sex. Of all subjects with dry eye syndrome, most of them have a habit of consuming coffee, especially in light consumption. There was no relationship between gender (p = 0,776) and age (p = 0,221) with dry eye syndrome. Meanwhile, it was found that there was a relationship between coffee consumption and dry eye syndrome (p = 0,000). CONCLUSIONS This study showed that coffee consumption was associated with dry eye syndrome in adulthood. However, it was found that there was no significant relationship between sociodemographic characteristics (age and gender) and dry eye syndrome.