Hubungan lama pemasangan infus dengan kejadian flebitis pada pasien dewasa di RSUD
P rosedur tindakan keperawatan yang paling sering dilakukan di rumah sakit ialah pemasangan infus sebagai salah satu terapi intravena. Walaupun pemasangan infus memiliki manfaat yang begitu banyak namun tindakan ini dapat menimbulkan komplikasi, salah satunya adalah flebitis, faktor risiko yang dapat menyebabkan flebitis adalah lama pemasangan infus. Maka dari itu penelitian dilakukan untuk mengetahui hubungan antara lama pemasangan infus dengan kejadian flebitis pada pasien dewasa. Metode Penelitian ini merupakan studi deskriptif-analitik dengan desain studi potong lintang. Data penelitian di peroleh melalui data sekunder rekam medis di rumah sakit. Responden pada penelitian ini adalah pasien usia >18 tahun yang pernah dirawat di ruang HCU bulan Juli-Desember 2016. Analisis data menggunakan SPSS for Windows versi 20. Sebanyak 86 responden yg memenuhi kriteria inklusi untuk penelitian ini. Terapi infus paling banyak di berikan pada kelompok usia 18-40 tahun sebanyak 60,5%.Laki-laki yang mendapat terapi infus lebih banyak dari pada perempuan dengan persentase masing masing sebanyak 55,8% dan 44.2%. Lama pemasangan infus didapatkan bahwa yang dirawat <3 hari sebanyak 37,2% dan yang dirawat ≥3 hari sebanyak 62,8%. Kejadian flebitis terjadi pada 37,2% responden dan yang tidak mengalami flebitis sebanyak 62,8%. Hasil analisis antara lama pemasangan infus dengan kejadian flebitis pada pasien dewasa menunjukkan adanya hubungan yang bermakna (p value =0,006) Kesimpulan terdapat hubungan yang bermakana antara lama pemasangan infus dengan kejadian flebitis pada pasien dewasa.
T he most common procedure for nursing action in a hospital is infusion as an intravenous therapy. Although infusion has so many benefits, this action can cause complications, one of which is phlebitis, a risk factor that can cause phlebitis is the duration of infusion. Therefore the study was conducted to determine the relationship between the duration of infusion and the incidence of phlebitis in adult patients. Methods This study is a descriptive-analytic study with a cross-sectional study design. Research data was obtained through secondary data on medical records in hospitals. Respondents in this study were patients aged> 18 years who had been treated in the HCU room in July-December 2016. Data analysis was using SPSS for Windows version 20. A total of 86 respondents met the inclusion criteria for this study. Infusion therapy is mostly given to the age group of 18-40 years as much as 60.5%. Men who received infusion therapy were more than women with a percentage of 55.8% and 44.2% respectively. Duration of infusion found that those treated <3 days were 37.2% and those treated dirawat 3 days were 62.8%. The incidence of phlebitis occurred in 37.2% of respondents and those without phlebitis were 62.8%. The results of the analysis between the duration of infusion with the incidence of phlebitis in adult patients showed a significant relationship (p value = 0.006). Conclusion there is a relationship between the duration of infusion and the incidence of phlebitis in adult patients.