Analisis pengaruh pendidikan, kesehatan dan gender terhadap tingkat kemiskinan di Provinsi Nusa Tenggara Timur tahun 2012-2015
K emiskinan merupakan masalah yang menyangkut banyak aspek karena berkaitan dengan pendapatan yang rendah, buta huruf, derajat kesehatan yang rendah dan ketidaksamaan derajat antar jenis kelamin (Word Bank, 2004). Mengatasi masalah kemiskinan tidak dapat dilakukan secara terpisah dari masalah-masalah pengangguran, pendidikan, kesehatan danmasalah-masalah lain yang secara eksplisit berkaitan erat dengan masalah kemiskinan.Permasalahan strategis di Provinsi Nusa Tenggara Timur tidak jauh berbeda dengan di pemerintahan pusat (problem nasional), yakni masih tingginya angka kemiskinan. Dan yang memprihatinkan berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik) tahun 2016, tingkat kemiskinan Nusa Tenggara Timur menempati peringkat ke 3 dari 10 Provinsi dengan tingkat kemiskinan tertinggi di Indonesia. Studi ini meneliti tentang pengaruh Pendidikan (Rata-Rata Lama Sekolah), Kesehatan (Angka Harapan Hidup) dan Gender (Tingkat PartisipasiAngkatan Kerja Pria dan Perempuan) terhadap kemiskinan di Nusa Tenggara Timur, dalam hal ini untuk seluruh kabupaten/kota di Nusa Tenggara Timur yang berjumlah 21, tahun 2012 - 2015. Tujuan penelitian ini diharapkan dapat menganalisis bagaimana dan seberapa besar pengaruh variabel Pendidikan (RLS), Kesehatan (AHH) dan Gender (TPAK) terhadap kemiskinan di Nusa Tenggara Timur, sehingga nantinya diharapkan dapat digunakan sebagaisalah satu dasar dalam penentuan kebijakan dalam mengatasi masalah kemiskinan di Nusa Tenggara Timur. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Buku Nusa Tenggara Timur Dalam Angka sebagai pendukung. Sedangkan metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi linier panel data dengan metode Fixed Effect Model (FEM) dengan bantuan software Eviews 9.Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel Pendidikan (RLS) berpengaruh signifikan dan berkorelasi negatif terhadap tingkat kemiskinan, variabel Kesehatan (AHH) berpengaruh signifikan dan berkorelasi negatif terhadap tingkat kemiskinan, variabel Gender (TPAK Pria dan Perempuan) tidak berpengaruh signifikan dan berkorelasi negatif terhadap tingkat kemiskinan di Nusa Tenggara Timur. expected to be used as one the basis for determining poverty reduction policy in East Nusa Tenggara. The data used in this study are secondary data obtained from BPS and East Nusa Tenggara Book In Number as support. While the method of analysis used in this research is linear regression data panel with Fixed Effect Method and with the help of software eviews 9.The results of this study indicate that educational variables (RLS) significantly and negatively correlated to poverty rate, health variables (AHH) significantly and negatively correlated to poverty rate and gender variables (TPAK) have no significant effect and negative correlation to poverty rate in East Nusa Tenggara.
P overty is a problem that concerns many aspects because it is associated with low income, illiteracy, low health status and gender inequality. Addressing the problem of poverty can not be done separately from the problems of unemployment, education, health and other problems that are explicitly related to poverty. The strategic problems in the East Nusa Tenggara province are not much different from the central government (national problem), namely the high poverty rate. And the concern is based on BPS (Badan Pusat Statistik) in 2016, the poverty rate in East Nusa Tenggara is ranked third out of ten provinces with the highest poverty rate in Indonesia. This study examines the influence of education (averagelength of school), health (life expectancy) and gender (Participation rates of male and female labor force) on poverty in East Nusa Tenggara, in this case for all districts in East Nusa Tenggara which amounts to 21 and the research year is 2012-2015. The purpose of this study is expected to analyze how and how big the influence of education variables (RLS), health variables (AHH) and gender variables (TPAK) to poverty in East Nusa Tenggara, so it is