Perbandingan social determinant of health terkait malaria di 2 Provinsi : Data Riskesdas 2018
L aporan World Malaria Report (WMR) pada tahun 2022, malaria masih menjadi masalah kesehatan dunia. Indonesia menyumbangkan kasus malaria terbesar keduasetelah India pada tahun 2021. Data Riskesdas 2018 menunjukkan prevalensimalaria tertinggi yaitu di Provinsi Papua (12,07%) dan terendah di Provinsi JawaTimur (0,02%). Faktor-faktor determinan sosial kesehatan berperan penting dalampenyakit malaria. Untuk itu, perlu dilakukan evaluasi untuk membandingkanSDOH terkait malaria di Provinsi Jawa Timur dan Provinsi Papua.METODE :Penelitian ini termasuk penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional menggunakan data Riskesdas 2018. Jumlah individu yang ditelitisebanyak 2876 individu yang terdiagnosis malaria berdasarkan diagnosis tenagakesehatan yang terdiri dari 19 individu di Provinsi Jawa Timur dan 2767 individudi Provinsi Papua. Analisis perbandingan SDOH pada Provinsi Jawa Timur danPapua dengan uji Mann-Whitney U dengan nilai kemaknaan 0,05.HASIL :Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada SDOH terkait malaria (p-value:0,880) antara Provinsi Jawa Timur dan Papua. Hal yang serupa juga padafaktor biologi (p-value:0,933) dan faktor perilaku (p-value:0,583). Terdapatperbedaan yang signifikan pada faktor sosial (p-value:0,012) dan faktor lingkunganfisik (p-value:0,004) antara Provinsi Jawa Timur dan Papua. Secara umum, totalnilai SDOH di Provinsi Jawa Timur memiliki nilai lebih tinggi.KESIMPULAN DAN SARAN :Nilai Social Determinant of Health di Provinsi Jawa Timur lebih baik dibandingkanProvinsi Papua. Diharapkan pemerintah Provinsi Papua dapat lebih memperhatikanterkait faktor determinan sosial kesehatan yang berperan terhadap malaria.
A ccording to the World Malaria Report (WMR) in 2022, malaria is still a world health problem. Indonesia contributed the second largest number of malaria casesafter India in 2021. 2018 Riskesdas data shows that the highest prevalence ofmalaria is in Papua Province (12.07%) and the lowest is in East Java Province(0.02%). Social determinants of health play an important role in malaria. For thisreason, it is necessary to carry out an evaluation to compare SDOH related tomalaria in East Java Province and Papua Province.METHOD :This research is an analytical observational study with a cross-sectional approachusing 2018 Riskesdas data. The number of individuals studied was 2876 individualswho were diagnosed with malaria based on the diagnosis of health workers whichconsisted of 19 individuals in East Java Province and 2767 individuals in PapuaProvince. Comparative analysis of SDOH in East Java and Papua Provinces usingthe Mann-Whitney U test with a significance value of 0.05.RESULTS :There was no significant difference in SDOH related to malaria (p-value: 0.880)between East Java and Papua Provinces. The same thing applies to biologicalfactors (p-value: 0.933) and behavioral factors (p-value: 0.583). There aresignificant differences in social factors (p-value: 0.012) and physical environmentalfactors (p-value: 0.004) between East Java and Papua Provinces. In general, thetotal SDOH value in East Java Province has a higher value.CONCLUSIONS AND RECOMMENDATIONS :The Social Determinant of Health value in East Java Province is better than PapuaProvince. It is hoped that the Papua Provincial government will pay more attentionto the social determinants of health that play a role in malaria.