D engan meningkatnya pembangunan fisik kota dan pusat-pusat industri, kualitas udara telah mengalami perubahan. i ualitas udara yang memenuhi standar sangat dibutuhkan untuk menjaga eksistensi kehidupan di bumi, karena udara sangat penting bagi kehidupan. Dalam sektor industri, kesehatan pekerja harus diperhatikan, dengan adanya pencemaran udara yang ada di sekitar daerah industri dapat berakibat buruk terhadap industri itu sendiri. Sehingga hasil yang ingin dicapai tidak maksimal, karena kesehatan pekerjanya terganggu. Maka dilakukan penelitian pada perusahaan ini untuk mengetahui kadar debu pada lingkungan keqa, mengetahui keluhan dan gangguan yang diderita oleh pekeqa dan mengetahui peranan alat pengendali debu terhadap keluhan dan gangguan penyakit saluran pernafasan. Pengamatan ini dilakukan di daerah pengemasan(packing) dan penggilingan (milling).PT. ISM bogasari flour mills, Tanjung Priok didirikan pada tanggal 7 Agustus 1970 dengan kegiatan utama mengolah gandum menjadi tepung terigu. Proses produksi tepung terigu terdiri dari 4 tahapan yaitu, penyiapan bahan baku, proses pembersihan, proses penggilingan, proses pengemasan dan penyimpanan. Secara formal seluruh program keselamatan dan kesehatan kerja dan lingkungan ditangani oleh Safety Health and Environtment Department.Pencemaran udara adalah masuknya atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan/ atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya menurun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukkannya. Akibat dari pencemaran tersebut akan menurunkan daya dukung lingkungan dan terutama menyebabkan gangguan kesehatan atau timbulnya penyakit akibat kerja pada pekerja.Hasil penelitian pada perusahaan ini adalah terdapat 78.3 % dari 60 responden yang ada di bagian Packing dan 60 % dari 60 responden yang ada di bagian Milling mengeluhkan adanya gangguan saluran pemafasan dan iritasi. Juga terdapat pengaruh antara masa bekerja dan umur seseorang dalam mempengaruhi kesehatan selama bekerja di pabrik ini. Pada lokasi Packing kelompok usia yang paling banyak mengalami gangguan ringan dan berat adalah 26 — 32 tahun yaitu masing-masing 15 °/ dan 18,3 %. Sedangkan pada kelompok masa kerja yang paling banyak mengalami gangguan ringan dan berat adalah pada kelompok masa kerja 6 - 11 tahun yaitu masing-masing 13,3 °/» dan 16,7 %. Pada lokasi Milling kelompok usia yang paling banyak mengalami gangguan ringan dan berat adalah pada usia 27 - 34 tahun yaitu masing-masing 8,3 %. Sedangkan pada kelompok masa kerja yang paling banyak mengalami gangguan berat dan ringan adalah pada kelompok 7 - 12 tahun yaitu masing-masing 10 % dan 6,7 %. Pada lokasi Packing resiko pekeqa yang mengalami gangguan kesehatan 1,83 Kali lebih besar dibanding dengan resiko pekerja yang ada di lokasi Milling. Pada lokasi Packing resiko pekeqa yang mengalami gangguan pemafasan 5,18 kali lebih besar dibandingkan dengan pekerja yang ada di lokasi IViilling, sedangkan pada lokasi Milling resiko pekerja yang mengalami gangguan iritasi baik mata maupun kulit 4,84 kali lebih besar dibandingkan dengan pekerja yang ada di lokasi Packing.Kesimpulan yang dapat diambil adalah terdapat pengaruh antara masa kerja, umur dan lokasi kerja seseorang dalam mempengaruhi kesehatan kerja. Total kadar debu yang diukur pada lokasi Packing adalah 3,7011 sedangkan pada lokasi Milling adalah 0,4719 mg/m*. Sebaiknya para pekerja tetap menggunakan alat pelindung diri seperti masker, sarung tangan, dan sepatu, untuk mengurangi masuknya debu ke dalam saluran pernafasan. Kualitas alat pelindung diri lebih ditingkatkan lagi supaya para pekerja juga nyaman dalam menggunakannya.