L ansia, usia 60 tahun ke atas, mengalami perubahan fungsi tubuh, khususnya pada sendi lutut. Osteoarthritis umum terjadi, menyebabkan nyeri dan penurunan kualitas hidup. Prevalensi osteoarthritis di Indonesia pada lansia >60 tahun mencapai 65%. Kemampuan fungsional lutut dipengaruhi oleh quadriceps angle (Q angle), sudut antara spina iliaka anterior superior ke tulang patela dan dari tuberositas tibia ke pusat tulang patela. Q angle penting untuk menilai kesehatan lutut. Penelitian sebelumnya memberikan hasil yang bervariasi mengenai hubungan antara Q angle dan kemampuan fungsional lutut pada lansia. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi hubungan tersebut.METODEPenelitian ini menggunakan metode potong lintang dengan total 149 responden yang dipilih melalui consecutive non-random sampling. Pengumpulan data dilakukan pada bulan November dan Desember 2023. Kemampuan fungsional lutut dinilai menggunakan kuesioner Oxford Knee Score dan derajat Q Angle dinilai dengan menggunakan alat ukur Goniometer. Analisis statistik menggunakan uji Chi-Square.HASILHasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dari 149 responden memiliki mayoritas jenis kelamin perempuan sebanyak 98 responden (65.8%). Dapat dilihat juga sebanyak 103 responden (69.1%) merupakan lanjut usia muda. Berdasarkan besarnya derajat Q angle didapatkan 99 responden (66.4%) memiliki derajat yang abnormal. Kemampuan fungsional lutut yang menurun sedang-berat merupakan yang paling banyak 54 responden (36.2%). Terdapat hubungan bermakna antara jenis kelamin dan kemampuan fungsional lutut (p<0,001). Usia juga berhubungan dengan kemampuan fungsional lutut (p<0,001). Selain itu, derajat Q Angle juga menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna dengan kemampuan fungsional lutut (p<0,001).KESIMPULANTerdapat hubungan bermakna antara jenis kelamin dan kemampuan fungsional lutut, didapatkan juga hubungan yang bermakna antara usia dan kemampuan fungsional lutut,dan juga hubungan bermakna antara Q Angle dan kemampuan fungsional lutut.