Hubungan performa akademik dan jenis kelamin dengan nomophobia pada siswa sma x
S martphone, alat komunikasi dan komputer, meningkatkan kebiasaan penggunaanselama pandemi, mencapai 210,77 juta pengguna di Indonesia pada 2021.Smartphone berperan penting dalam berbagai bidang, termasuk pembelajaran danpekerjaan jarak jauh. Kemajuan teknologi menyebabkan ketergantungan pengguna,dikenal sebagai nomophobia, yang terkait dengan ketakutan kehilangan ponsel.Penelitian menunjukkan hubungan dengan performa akademik dan prevalensi yangbervariasi terkait jenis kelamin.MetodeStudi ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain cross-sectional,melibatkan 86 responden sebagai sampel. Pengumpulan data dilakukanmenggunakan Nomophobia Questionnaire yang telah diuji validitas oleh Yildirim,et al, untuk menilai kejadian nomophobia. Selain itu, kuesioner juga mencakuppertanyaan terkait jenis kelamin, dan data nilai raport kelas 10 semester dua. Datayang terkumpul kemudian dianalisis menggunakan uji Chi-square dan uji Fisherdengan tingkat signifikansi <0,05.Hasil PenelitianPenelitian ini sebagian besar terdiri dari responden perempuan, dengan 58,3%mengalami nomophobia sedang. Hampir seluruh siswa yang memiliki performaakademik sangat baik berjumlah 98,8% dari total 86 responden. Tidak terdapathubungan yang signifikan antara performa akademik dengan kejadian nomophobia(p=0,709). Namun, terdapat hubungan yang signifikan antara gender dan kejadiannomophobia (p = 0,014).KesimpulanTidak ada hubungan antara performa akademik dan nomophobia. Namun, terdapathubungan antara jenis kelamin dan nomophobia.
S martphones, communication devices, and computers have increased usage habitsduring the pandemic, reaching 210.77 million users in Indonesia in 2021.Smartphones play a crucial role in various fields, including learning and remotework. Technological advancements contribute to user dependency, known asnomophobia, associated with the fear of losing their phones. Research indicatescorrelations with academic performance and varied prevalence related to gender.MethodThis study is an observational analytical research with a cross-sectional design,involving 86 respondents as the sample. Data collection was conducted using theNomophobia Questionnaire, which has been validated by Yildirim C et al., to assessthe occurrence of nomophobia. Additionally, the questionnaire included questionsrelated to gender and data on report card grades for the second semester of 10thgrade. The collected data were subsequently analysed using the Chi-square test andFisher’s test with a significance level of <0.05.ResultsThis study consisted mostly of female respondents, with 58.3% experiencingmoderate nomophobia. Almost all students who had excellent academicperformance amounted to 98.8% of the total 86 respondents. There is no significantrelationship between academic performance and the incidence of nomophobia(p=0.709). However, there is a significant relationship between gender and theincidence of nomophobia (p = 0.014).ConclusionsThere is no relationship between academic performance and nomophobia. However,a relationship exists between gender and nomophobia.