Hubungan antara stress kerja dengan kejadian dispepsia pada karyawan di kantor DPR RI
P enyakit tidak menular yang paling umum ditemukan di dunia adalah dispepsia. Prevalensi dispepsia di Indonesia berkisar antara 12-45% dengan perkiraan rata-rata 25%. Stres yang disebabkan oleh pekerjaan terjadi ketika pekerjaan tidak sesuai dengan kemampuan, sumber daya, atau kebutuhan. Stres dapat mempengaruhi saluran pencernaan dan menimbulkan keluhan, salah satunya adalah dispepsia. Penelitian ini adalah penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan pada 87 subjek di kantor DPR RI di Senayan, Jakarta Pusat. Pengumpulan data menggunakan dua kuesioner, yaitu Short-form Leeds Dyspepsia Questionnaire dan The Workplace Stress Scale. Variabel yang diteliti adalah stres kerja, dispepsia, usia, dan jenis kelamin. Analisis data menggunakan Kolmogorov-Smirnov dan Chi-Square Tests yang diproses dengan program SPSS dengan tingkat signifikansi adalah p <0,05. Hasil analisis stres kerja dan dispepsia diperoleh p = 0,002 dan jenis kelamin p = 0,043, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang bermakna. Sedangkan usia dengan nilai p = 0,133 menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan. Penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa ada hubungan antara stres kerja dan kejadian dispepsia.
T he most common non-communicable disease found in the world is dyspepsia. The prevalence of dyspepsia in Indonesia ranges from 12-45% with an average estimate of 25%. Stress caused by work occurs when work is not in accordance with ability, resources, or needs. Stress can affect the digestive tract and cause complaints, one of which is dyspepsia. This study was an observational analytic study with a cross sectional approach carried out on 87 subjects in the office of the Indonesian Parliament in Senayan, Central Jakarta. Data collection uses two questionnaires, namely Short-form Leeds Dyspepsia Questionnaire and The Workplace Stress Scale. The variables studied were work stress, dyspepsia, age, and gender. Data analysis using Kolmogorov-Smirnov and Chi-Square Tests which were processed with the SPSS program with a significance level was p <0.05. The results of work stress and dyspepsia analysis obtained p = 0.002 and gender p = 0.043, it can be concluded that there is a meaningful relationship. While age with a value of p = 0.133 indicates no significant relationship. Research conducted shows that there is a relationship between work stress and the incidence of dyspepsia.